Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Tiga festival musik besar Indonesia di akhir tahun ini, Soundrenalin, DWP, dan Heads in The Cloud (HITC) terancam batal digelar. Hal itu lantaran imbas dari kisruh penyelenggaraan festival Berdendang Bergoyang di Istora Senayan, Jakarta pada pekan lalu.
Dalam dua hari penyelenggaraan festival Berdendang Bergoyang, penjualan tiket melampaui kapasitas tempat. Kerumunan pun menjadi tidak terkelola dengan baik. Akibatnya, pihak keamanan meminta penyelenggara, Emvrio, untuk merampungkan acara sebelum pukul 24:00 WIB pada hari kedua, Sabtu, (29/10). Sementara, untuk hari ketiga, (30/10), izin festival dicabut.
Peristiwa itu kemudian berimbas pada kalender acara musik di sisa tahun. Beberapa hal yang berkembang, dituturkan Sekjen APMI (Asosiasi Promotor Musik Indonesia) Emil Mahyudin, adalah penyelenggaraan acara musik di Jakarta tidak melebihi pukul 24:00 WIB.
“Memang data secara pasti terkait event musik yang terdampak dari peristiwa pekan lalu belum ada. Kami masih menerima pengaduan. Contohnya ada beberapa peraturan dari pihak keamanan yang memberikan aturan acara musik harus indoor, tidak boleh outdoor. Ada juga yang harus selesai jam 18:00 WIB. Di Jakarta, yang berkembang, izinnya tidak boleh melewati batas jam 24:00 WIB,” kata Emil saat konferensi pers APMI di creative hall M Bloc, Jakarta Selatan, Kamis, (3/11).
Imbas lain, tiga festival musik besar Indonesia di akhir tahun, DWP, Soundrenalin, dan Heads in The Cloud terancam tidak diberikan izin. Untuk itu, APMI pun kini tengah memperjuangkan agar acara-acara musik di akhir tahun, utamanya tiga acara besar tersebut tetap bisa terselenggara. Mereka saat ini tengah menjalin komunikasi dengan Kemenparekraf dan Polda Metro Jaya.
“Tiga festival musik itu adalah masterpiece-nya festival Indonesia. Jika tiga event itu terselenggara, tentu industri kreatif dan musik di mata dunia akan baik. Terlebih, sumbangan ekonomi dari terselenggaranya acara musik itu besar,” tambah Ketua Umum APMI Dino Hamid.
Ketua Bidang Program & Investasi APMI Dewi Gontha melanjutkan, APMI yang saat ini beranggotakan 15 promotor musik, akan menyusun panduan bagi para promotor dalam penyelenggaraan acara.
“Ke depan, APMI akan buat standar. Mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan setelah acara,” kata Dewi. (M-2)
Untuk pemenang lomba makan otak-otak, bakal diambil tiga tercepat total hadiah pemenang hingga Rp3,7 juta.
Tema festival tahun ini menggambarkan kerukuran dan toleransi di Bangka Belitung yakni "Thong Ngin Fam Ngin jit Jong yang artinya Cina Melayu Sama Saja.
Dunia streetwear dan budaya urban kembali menjadi sorotan di Indonesia dengan hadirnya DRP Jakarta
Sebanyak 400 peserta ambil bagian lomba makan otak-otak ini. Uniknya para peserta mengenakan beragam kostum unik untuk menarik perhatian para juri.
Makan Bajamba digelar sebagai bentuk penghormatan kepada para raja dan sultan.
Mercure Jakarta Batavia menyatakan kesiapan mereka menjadi pilihan utama akomodasi bagi para pengunjung terutama penonton konser dan festival musik berskala internasional di JIS dan Ancol
Dalam event ini akan tampil Phum Viphurit, penyanyi dan pengarang lagu Thailand, pelantun lagu “Lover Boy” yang sukses tampil di beberapa festival musik ternama di dunia.
Soundsfest 2025 akan menghadirkan 68 penampil musisi nasional dan internasional.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan berdasarkan pantauan di lapangan, jumlah penonton tidak sebanding dengan luas area Istora Senayan.
POLISI masih lakukan penyelidikan soal dugaan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh penyelenggara festival musik Berdendang Bergoyang.
Kedua tersangka dalam kasus itu yakni HA selaku penanggung jawab event dan DP selaku direktur perusahaan yang menaungi event organizer acara tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved