Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
Yang menjadikan Miss Class ini menarik adalah kostum unik yang digunakan oleh setiap perwakilan kelas yang turut berlomba. Beberapa kelas mengangkat tema pahlawan yang menginspirasi bagi mereka. Kostum yang dipakai juga menyesuaikan dengan tema yang diangkat. Ada beberapa perserta yang menggunakan pakaian kebaya. Ada juga yang membuat kostum dari barang-barang bekas, yang dirancang dengan kreativitas masing-masing kelas.
Setiap peserta kompetisi Miss Class juga harus tahu tentang sejarah kemerdekaan karena mereka akan diberi pertanyaan yang berkaitan dengan hal itu. Pertanyaan tersebut membuat peserta harus belajar dulu sebelum tampil karena pertanyaan yang diberikan juga lumayan susah mengingat lomba ini pesertanya adalah anak SMA. Jadi malu ya, kalau sudah SMA tapi mendapat pertanyaan yang seharusnya untuk anak SD dan tidak bisa menjawab. Jadi, tidak salah kalau yang terpilih menjadi Miss Class kemudian adalah siswi yang tahu banyak tentang pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan).
Pada Miss Class tersebut, dipilih tiga peserta terbaik dan satu pemenang untuk busana/kostum terbaik. Tepukan tepukan meriah menyambut para Miss Class yang cantik dengan kostum tidak kalah menarik.
“Saya tidak menyangka, ternyata setiap kelas sangat antusias dengan Miss Class,” ujar Fuziyah Khomsah, salah satu panitia Peringatan Hari Besar Negara (PHBN) SMAM 6. Beberapa panitia lain juga setuju bahwa PHBN HUT RI tahun ini sangat meriah karena antusiasme para murid SMAM 6 yang sangat luar biasa.
“Mungkin karena ini adalah Miss Class pertama yang diadakan IPM saat PHBN sehingga seluruh siswa menjadi antusias akan hal ini,” duga Deandra Suryanto, salah satu siswa SMAM6.
Selain Miss Class, rangkaian acara PHBN HUT ke-77 RI ini juga dimeriahkan oleh panjat pinang yang diikuti oleh peserta putra. Seluruh kelas mengirimkan perwakilan masing-masing.
Suasana lomba tersebut tidak kalah heboh lantaran kehadiran para pendukung yang bersemangat. Bahkan, abang penjual siomay pun ikut hadir dan memeriahkan. Meski para peserta sempat melorot berulang kali saat memanjat, mereka tetap semangat untuk meraih bendera yang ada di ujung tiang panjat pinang tersebut. Sorak sorak penyemangat terus keluar dari mulut para pendukung yang ikut gemas menyaksikan perjuangan para peserta.
Setelah sekian lama, akhirnya ada salah satu peserta yang berhasil mengambl bendera Merah Putih di pucuk tiang. Tapi, hal itu tidak membuat penonton senang karena hanya bendera saja yang diambil, tidak dengan hadiah lain yang menggoda, seperti minuman rasa jeruk, jajanan, dan banyak lagi. Di sisi lain, hal itu bagus juga karena menandakan bahwa kelas tersebut lebih mementingkan bendera Indonesia daripada benda-benda menggiurkan lainnya.
Selain dua lomba tadi, panitia juga mengadakan lomba memasak. Meski banyak siswa yang terfokus pada Miss Class dan panjat pinang, tapi hal itu tidak mengganggu lomba memasak yang pastinya juga sangat meriah dah tak kalah menegangkan layaknya Master Chef Indonesia. Wow bukan?
Peserta ada yang membuat puding buah. Ada juga yang membuat nasi tumpeng. Namun, kalau biasanya nasi tumpeng itu berwarna kuning, kali ini peserta membuatnya dengan warna merah. Jadi, menambah selera makan karena warnanya juga tak kalah menarik dan unik. Setelah dicicip, wow, rasanya pun lezat. (M-2)
OPINI MUDA
Deandra Suryanto Putri
"Saat ini anak muda sudah pintar dalam penggunaan teknologi, saat ini salah satunya adalah lewat smartphone. Dari situ kita bisa belajar banyak hal melalui internet. Tapi, kadang hal itu disalahgunakan. Ada yang sampai kecanduan smartphone sampai melupakan kewajiban sebagai pelajar. Ada yang menyalahgunakan YouTube untuk menonton yang tidak bermanfaat. Ada juga yang bermain gim sehingga lupa waktu.Bahaya! Gunakan smartphone sesuai kebutuhan. Jaga kesehatan, cintai diri kalian, cintai negara kita. Dirgahayu Indonesia!"
Catatan Redaksi:
Penulis tidak menyertakan foto-foto dokumentasi kegiatan maupun untuk Opini Muda
MUHAMMADIYAH memberlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Kalender ini menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia, ini aplikasinya
SETELAH 12 hari perang Iran-Israel, Pemerintah Iran mengumumkan gencatan senjata. Langkah ini diambil diharapkan akan mampu membangun perdamaian di muka bumi.
Dalam konteks global, keseragaman waktu mempermudah perencanaan kegiatan, baik dalam ranah keagamaan, pendidikan, maupun ekonomi.
Muhammadiyah secara resmi memberlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Kalender tersebut menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia.
BADAN Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) menggandeng PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) untuk mendukung transformasi digital berbasis nilai.
MUHAMMADIYAH merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, bahkan di dunia, memiliki sejarah dan dinamika yang panjang serta kompleks dalam penentuan awal bulan Hijriah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved