Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
Setelah sukses dengan serial monolog Di Tepi Sejarah pada musim pertama, Titimangsa Foundation kembali meluncurkan Di Tepi Sejarah musim kedua, dengan mengangkat lima tokoh sejarah yang sosoknya kerap terlupakan.
Salah satu tokoh yang diangkat di musim kedua seri monolog tersebut adalah perempuan pelukis Indonesia Emiria Soenassa. Emiria ialah pelukis yang hidup pada periode 1895-1964. Ia, tergabung di Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) yang kala itu didominasi oleh para laki-laki.
Di luar dunia kanvas, Emiria juga merupakan sosok yang menjadi delegasi dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda, pada 1949.
Dalam seri monolog Di Tepi Sejarah musim kedua, sosoknya diinterpretasikan dalam lakon Yang Tertinggal di Jakarta. Dira Sugandi, memerankan tokoh pelukis asal Indonesia bagian Timur tersebut.
Dalam proses penulisan naskahnya yang dilakukan novelis Felix K. Nessi, ia mengungkapkan minimnya sumber informasi mengenai sosok Emiria sempat menyulitkannya.
“Bukan hanya minim (sumber informasi), tetapi juga dari satu sumber dan yang lainnya itu berbeda-beda. Dan dari beberapa sumber informan yang saya temui, mereka yang sempat menjadi saksi hidup Emiria saat aktif melukis dan kini mereka masih ada, ingatannya pun sudah kabur. Saya pikir itu kesulitan yang cukup besar,” kata Felix tentang proses riset yang dijalaninya dalam menggali informasi tentang Emiria, saat konferensi pers di Creative Hall M Bloc, Jakarta Selatan, Senin, (15/8).
Felix pun bersama sang sutradara Sri Qadariatin dan produser Happy Salma dan Yulia Evina Bhara kemudian sepakat untuk memilih sumber yang bisa dipercaya. Ia mengeliminasi informasi yang tersebar dari mulut ke mulut. Terlebih jika kredibilitasnya tidak jelas.
“Dia perempuan hebat, pelukis yang saat itu pada zamannya amsih sedikit. Selain itu, dia juga dekat dengan para tokoh revolusioner. Dan bagi saya, memang sudah saatnya para pekerja budaya juga bisa disebut sebagai pahlawan bagi bangsa ini. Pahlawan itu kan bukan yang hanya pegang senjata, tetapi yang juga membentuk identitas bangsa kita,” lanjut penulis novel Orang-Orang Oetimu itu.
Sementara, bagi Dira yang menjajal pengalaman monolog untuk pertama kalinya, dalam prosesnya ia selalu memiliki ritual meditasi di tiap latihan. Baginya, itu sangat membantunya dalam menemukan fokus saat berproses dan upayanya menginterpretasi sosok Emiria.
“Saat saya mulai menjalani proses latihan, saya selalu meditasi untuk menghadirkan sosok Emiria. Sampai di panggung, sebelum tampil, saya selalu minta waktu meditasi di atas ranjang yang menjadi bagian dari properti, untuk menghadirkan Emiria. Sisanya, saya membaca. Dan berpegang dari teks yang ditulis Felix. Bahasanya memudahkan bagi saya yang bermain. Sutradara juga sangat membantu saya seperti mencontohkan interpretasi gestur, dan benar-benar membuat teks dan Emiria jadi hidup,” kata Dira.
Bagi Sri Qadariatin, ia melakukan pendekatan yang bukan cuma mengejar tampilan fisik. Emiria yang sebenarnya berambut panjang, dimainkan oleh Dira yang berambut pendek. Sri lebih ingin menghadirkan spirit Emiria dari dalam.
“Saya ingin membawa spirit Emiria pada hari ini, pada kita yang masih hidup sekarang ini. Dia sosok perempuan yang decisive. Memiliki karakter yang kuat. Dalam potret-potret lukisannya juga memiliki sosok yang bisa kita jumpai dalam sehari-hari, ketika masa itu lebih banyak muncul potret mooi indie,” ungkap Sri.
Setelah dipentaskan secara terbatas, pentas virtual monolog Yang Tertinggal di Jakarta akan tayang di kanal Youtube Budaya Saya dan di saluran Indonesiana.TV pada 31 Agustus. (M-2)
Masih banyak generasi muda yang keliru memahami sejarah. Bahkan tidak sedikit yang mengira Soekarno-Hatta adalah satu orang.
Para pendahulu yang memimpin Indonesia dari presiden pertama hingga ketujuh bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
Indonesia tercatat memiliki 2.213 warisan budaya tak benda, meski baru 16 yang diakui UNESCO mulai dari wayang, batik, keris, hingga jamu dan reog.
Melalui perhelatan bertajuk Pusparagam, Cikini 82 resmi diluncurkan kembali sebagai simpul budaya yang terbuka bagi seniman, komunitas, dan masyarakat luas.
Gempa Rusia magnitudo 8.8 guncang Kamchatka! Ketahui fakta dan daftar 7 gempa terbesar di dunia, termasuk Valdivia dan Tohoku.
Daftar gempa bumi terbesar di dunia, magnitudo, lokasi, dan dampaknya. Pelajari fakta menarik tentang gempa bumi!
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung memastikan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan di Jakarta akibat gempa bumi bermagnitudo 4,9 yang berpusat di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/8)
JTTM digelar untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya Jakarta, sebagai pintu gerbang menuju destinasi wisata domestik dan internasional.
Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Provinsi DKI Jakarta menggelar rapat kerja bersama eksekutif.
Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Khoirudin menerima audiensi Kaukus Muda Betawi di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Pansus Rancangan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Pendidikan DPRD Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar rapat bersama eksekutif.
Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Khoirudin, menerima audiensi Forum Komunikasi RT dan RW Kelurahan Joglo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved