Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DUA film horor karya sutradara Fajar Nugros, Inang dan Horor Keliling sama-sama akan berkompetisi di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) ke-26. Festival yang berbasis di Bucheon, Korea Selatan ini akan berlangsung selama 7-17 Juli 2022.
Film Inang akan berkompetisi di kompetisi utama BIFAN yang bertajuk Bucheon Choice Award. Sementara, Horor Keliling akan berpartisipasi di ajang It Project, kompetisi utama di bidang pendanaan film.
Inang berkisah tentang Wulan, karyawati supermarket yang ditinggalkan pacarnya dalam keadaan hamil. Wulan yang putus asa, dipertemukan dengan keluarga Santoso yang ingin mengadopsi anak yang dikandungnya dan bersedia merawat Wulan di rumah mereka selama masa kehamilan.
Selama tinggal di rumah itu, Wulan perlahan mulai menyaksikan perilaku aneh keluarga Santoso yang menganut okultisme tradisional Jawa. Inang dibintangi oleh beberapa nama besar, antara lain Naysila Mirdad sebagai Wulan, Lydia Kandou sebagai Eva Santoso, dan Dimas Anggara sebagai Bergas. Juga aktor kawakan Rukman Rosadi sebagai Agus Santoso.
“Sungguh kejutan yang luar biasa bagi saya dan teman-teman di IDN Pictures dan tim Inang saat tahu apa karya kami ini diapresiasi oleh festival film BIFAN. Apresiasi ini menambah semangat bagi kami untuk terus melahirkan karya yang berkualitas,” kata sutradara Fajar Nugros dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Rabu, (15/6).
Sementara itu, dengan latar di daerah pedesaan tahun 1970-an, Horor Keliling bercerita tentang Jarno, seorang kru panggung yang bekerja untuk kelompok kesenian tradisional ternama dan bercita-cita menjadi bintang terkenal. Jarno bertemu dengan Supri yang menawarkan kerja sama mencari uang dengan menjadi pendongeng horor keliling.
Jarno perlahan belajar tentang kekuatannya yang dapat mewujudkan dongeng menjadi kenyataan, juga masa lalu kelam tentang pabrik gula yang menghancurkan keluarganya. “Dari awal, Horor Keliling sudah memiliki ide yang bagus. Terbukti konsep film ini masuk ke Holland Film Festival di Amsterdam tahun lalu, dan tahun ini di project market BIFAN. Materi Horor Keliling akan terus kami sempurnakan untuk kelak akhirnya difilmkan oleh IDN Pictures,” kata Fajar yakin mengenai filmnya Horor Keliling.
Produser Inang dan Horor Keliling, Susanti Dewi, mengaku sangat gembira dengan apresiasi dari BIFAN. “Apresiasi terhadap Inang dan Horor Keliling oleh festival film BIFAN membuat kami semakin bersemangat untuk membuat karya yang baik, menghibur dan memiliki gagasan dan visi yang jelas,”. (M-1)
Mengambil lokasi syuting di Yogyakarta, salah satu yang menjadi tempat mengambil gambar adalah Hutan Wanagama.
Film Lorong Kost bakal membawa penonton masuk ke dalam dunia gelap dan penuh teror yang tersembunyi di balik rumah kost tua.
Rohtrip menceritakan kisah perjalanan enam teman satu kampus dari Yogyakarta ke Jakarta yang mengalami gangguan dari hantu, yang ternyata ikut dalam perjalanan mereka.
LEO Pictures akan kembali dengan film terbarunya berjudul Jalan Pulang yang dibintangi oleh Luna Maya
Dalam film Penjagal Iblis: Dosa Turunan, Satine berperan sebagai Ningrum, gadis 19 tahun pelaku pembunuhan yang ditahan di rumah sakit jiwa karena diduga mengalami delusial.
MD Pictures kembali menghadirkan film horor terbaru berjudul Janur Ireng, yang merupakan prekuel dari film sukses Sewu Dino (2023).
Selain bazar, acara ini menghadirkan pelatihan Bouquet Creative yang digagas Alvin dan diikuti lebih dari 100 ibu-ibu pelaku usaha kreatif.
Dari masyarakat, pedagang, pengunjung lokal dan domestik sampai turis mancanegara, mengagumi event budaya yang menjadi ciri khas Kota Pariaman ini.
Masuk daftar Karisma Event Nusantara (KEN) tahun lalu, festival ini kembali lolos kurasi Kementerian Pariwisata RI sebagai satu dari 110 kegiatan terbaik 2025.
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Festival ini merupakan inisiatif acara yang lahir dari Rembuk Kreatif Nasional GeKrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional)
Malam penutupan menampilkan dua film IMAX yang diproduksi di Indonesia: UNDER THE SEA karya Howard Hall (AS, Kanada) dan BORN TO BE WILD karya David Lickley (AS)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved