Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Sutradara Asghar Farhadi Dituntut Muridnya dengan Tuduhan Plagiarisme

Fathurrozak
06/4/2022 10:17
Sutradara Asghar Farhadi Dituntut Muridnya dengan Tuduhan Plagiarisme
Asghar Farhadi(theguardian.com)

Sutradara pemenang grand prix Cannes Film Festival tahun lalu untuk film A Hero Asghar Farhadi dituntut muridnya karena menggunakan cerita dari film dokumenternya tanpa kredit.

Asghar Farhadi, sutradara pemenang Oscar untuk film A Separation (2011) dan The Salesman (2016), didakwa atas kasus plagiarisme. Farhadi dituntut oleh salah satu mantan anak didiknya, Azadeh Masihzadeh, yang mengklaim Farhadi mengambil ide untuk film A Hero dari film dokumenter yang dia buat di salah satu kelas film Farhadi.

Masihzadeh membawa kasus ini setelah Farhadi sebelumnya menggugat balik sang murid atas kasus pencemaran nama baik. Dalam kedua kasus, pengadilan memenangkan Masihzadeh. Kasus ini sekarang akan diteruskan ke hakim kedua yang putusannya akan memutuskan apakah Farhadi akan dihukum atau tidak. Setelah itu Farhadi dapat mengajukan banding.

Pada 2014, Masihzadeh membuat film dokumenter pendek dari lokakarya film yang mentornya adalah Farhadi. Dokumenter tersebut bercerita tentang seorang narapidana yang dipenjara karena kasus utang, yang menemukan dan mengembalikan sekantong emas saat sedang cuti di penjara. Sama seperti yang ada di A Hero. Film Masihzadeh berjudul All Winners, All Losers, dan ditayangkan di festival film di kota Shiraz, Iran pada 2018. Namun, sebelum itu ceritanya juga telah menyebar luas.

Sementara A Hero, yang dibintangi Amir Jadidi yang berperan sebagai narapidana dan menemukan emas, ditayangkan perdana di Festival Film Cannes pada 2021 dan memenangkan grand prix. Tapi naskahnya menuliskan kredit atas Farhadi saja tanpa menyertakan nama Masihzadeh.

Kepada The Hollywood Reporter, Masihzadeh mengatakan Farhadi telah menekannya untuk menandatangani dokumen yang menyerahkan hak cerita kepadanya tanpa pembayaran.

Farhadi mengklaim melalui pengacaranya, ide utama untuk filmnya datang jauh lebih awal, dan dia terinspirasi oleh drama Bertolt Brecht Life of Galileo.

Klaim Farhadi atas pencemaran nama baik terhadap Masihzadeh ditolak setelah pengadilan menemukan tidak ada cukup bukti untuk menunjukkan Masihzadeh sengaja mencoba merusak reputasi sutradara.

Gugatan plagiarisme berikutnya juga diajukan kepada Masihzadeh dalam putusan pengadilan awal, setelah Farhadi mengklaim dia telah meneliti cerita tersebut secara independen dan tidak menyebut Masihzadeh di kredit film A Hero.

“Kami sangat yakin pengadilan akan menolak (gugatan) Ibu Masihzadeh yang tidak dapat mengklaim kepemilikan atas hal-hal dalam domain publik mengingat cerita tentang si tahanan itu telah diungkapkan baik di artikel pers dan laporan TV bertahun-tahun sebelum film dokumenter Ibu Masihzadeh dipublikasikan,” bunyi pernyataan dari Produser Prancis film A Hero Alexandre Mallet-Guy, dikutip dari The Guardian, Rabu, (6/4).

“Kisah tentang mantan tahanan yang menemukan emas di jalan dan mengembalikannya kepada pemiliknya hanyalah titik awal dari plot A Hero. Sisanya adalah ciptaan murni Asghar,” sambungnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik