Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Prada hingga Chanel, Brand Mewah Ramai-ramai Tinggalkan Rusia

Putri Rosmalia
09/3/2022 15:20
Prada hingga Chanel, Brand Mewah Ramai-ramai Tinggalkan Rusia
Salah satu butik Prada di Milan, Italia.(Miguel Media/ AFP)

TIDAK hanya berbagai negara yang memberikan sanksi kepada Rusia atas serangan mereka ke Ukraina, perusahaan dunia ikut mengambil sikap. Sejumlah rumah mode papan atas menghentikan sementara bisnis mereka di negara adidaya itu. Mereka di antaranya adalah Prada, Chanel, Louis Vuitton, Gucci, Hermes, hingga Burberry. 

“Mulai hari ini, Prada Group mengentikan sementara operasi retail kami di Rusia. Saat ini perhatian utama kami difokuskan pada semua pihak yang menjadi korban perang di Ukraina, kami akan terus mendukung mereka,” bunyi pernyataan resmi Prada, (7/3) dilansir dari harpersbazaar.com. 

Dalam laman LinkedIn resminya, Hermes juga menyampaikan hal serupa. Mereka secara resmi menghentikan kegiatannya di Rusia. Baik operasional toko maupun penjualan lewat toko daring.

“Kami sangat menaruh perhatian pada situasi di Eropa saat ini. Sangat disayangkan sebenarnya bahwa akhirnya hal ini terjadi dan kami terpaksa menutup sementara toko kami di Rusia dan juga menghentikan semua aktivitas daring mulai hari ini, (4/3). Kami akan terus melakukan koordinasi dengan tim lokal kami di sana,” bunyi pernyataan resmi Hermes.

Sementara itu, hingga saat ini Gucci telah menutup setidaknya 13 toko mereka di Rusia. Burrberry menghentikan sementara pengiriman barang ke Rusia. 

Louis Vuitton akan menutup sebanyak lebih dari 120 toko mereka di Rusia. Meski begitu LV menyatakan akan tetap menggaji seluruh karyawan mereka yang berjumlah lebih dari 3 ribu orang di Rusia. 

Tak hanya jenama fesyen mewah, brand perlengkapan olahraga besar seperti Adidas, Nike, dan Puma juga mengambil sikap tegas. Adidas misalnya, perusahaan asal German tersebut menunda jalannya kerja sama dengan asosiasi sepak bola Rusia, Russian Football Union. Sementara Nike dan Puma menghentikan penjualan dan pengiriman barang ke Rusia. 

Sebelumya, komunitas fesyen dan desainer Ukraina menyuarakan keresahannya di berbagai akun media sosial mereka. Mereka meminta dukungan pada semua pihak, khususnya sesama yang menggeluti industri fesyen global agar dapat mengambil sikap atas tindakan Rusia. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya