Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Perspektif sesorang terhadap masker penutup wajah rupanya telah berubah selama masa pandemi Covid-19. Jika dulu masker penutup wajah selalu diasosiasikan dengan gangguan kesehatan tertentu, kini justru dianggap menambah daya tarik.
Hal demikian terungkap berdasarkan eksperimen yang dilakukan para peneliti dari Cardiff University, Wales, pada Februari 2021 lalu. Dalam eksperimen itu mereka mencoba bertanya kepada 40 perempuan terkait wajah seseorang di hadapannya.
Puluhan perempuan itu diminta untuk memberikan penilaian skala 1-10. Adapun wajah seseorang di hadapannya dikelompokkan menjadi empat bagian, mulai dari mereka yang tidak mengenakan masker, mengenakan masker kain, masker medis berwarna biru, hingga mereka yang setengah wajahnya ditutupi dengan buku warna hitam.
Michael Lewis, yang berasal dari Fakultas Psikologi, Cardiff University mengatakan hasil penelitian menunjukan responden lebih tertarik dengan mereka yang mengenakan masker medis. Menurutnya, perspektif ini dapat muncul karena kini orang-orang sudah 'lebih dekat' dengan petugas medis.
"Pada saat kita merasa rentan, kini kita menganggap bahwa pemakaian masker medis meyakinkan dan merasa lebih positif terhadap pemakainya," terangnya, seperti dilansir dari The Guardian, Jumat, (14/1).
Hasil eksperimen kali ini, menurut Lewis, berkaitan dengan psikologi evolusioner. Bukti adanya suatu penyakit yang bisa sangat mematikan memainkan peran yang tidak kalah besar pada seseorang dalam memberi penilaian pada orang lain.
Lewis mengatakan, keberadaan masker juga telah mengalihkan perhatian seseorang, yang mana kini cenderung lebih mengarah ke mata. Hasil eksperimen pertama tersebut kini telah dipublikasikan di jurnal Cognitive Research: Principles and Implications.
Dalam eksperimen keduanya nanti, Lewis juga akan melakukan eksperimen serupa. Akan tetapi, nantinya giliran para pria yang akan diminta menilai wajah perempuan. Meski eksperimen belum dilakukan, Lewis sudah menduga hasilnya kurang lebih akan sama.
“Pandemi telah mengubah psikologi kita dalam cara kita memandang pemakai masker. Ketika kita melihat seseorang memakai masker, kita tidak lagi berpikir 'orang itu memiliki penyakit'," pungkasnya. (The Guardian/M-2)
Saat ini penggunaan CT Scan belum merata di seluruh rumah sakit Indonesia. Dari 3.200 RS yang ada di Indonesia, baru ada sekitar 1.500 CT Scan yang tersedia.
Seminar dan Workshop PERSI Wilayah Jawa Timur tahun ini bertema “Strategi Rumah Sakit untuk Bertahan di era Turbulensi JKN."
Produsen alat kesehatan (alkes) asal Tiongkok, Allmed Medical, akan membangun pabrik baru di lahan seluas 24,8 hektare di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Jawa Tengah.
Pemerintah terus mendorong penerapan TKDN dalam industri alat kesehatan. Langkah itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan industri nasional.
Menkes mengatakan perlu ada strategi agar barang-barang yang dibutuhkan masyarakat pada saat gawat darurat (emergency) dapat diproduksi secara domestik.
Prodia Group mengaku kebanjiran order, bahkan kewalahan memenuhi permintaan produksi pembuatan alat tes pemeriksaan kesehatan gratis.
BPBD Jawa Timur membagikan masker ke seluruh pengendara maupun warga di wilayah Jember dan sekitarnya, menyusul erupsi Gunung Raung yang menyemburkan abu vulkanik
Masker tepung beras dan yoghurt viral sejak tahun 2024 karena banyak konten kreator kecantikan yang mencoba tren yang populer di Korea Selatan (Korsel) itu.
Selain berdebu, tempat penampungan hewan kurban di pinggir jalan sering kali kurang bersih dan berbau menyengat.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Saat digunakan di kulit, panthenol secara alami akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin B5.
Infeksi HMPV dan Influenza A tidak hanya menyebabkan gejala ringan seperti flu, tetapi juga komplikasi serius, termasuk pneumonia, bronkitis, hingga gagal napas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved