Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
BERDASARKAN hasil survei yang dilakukan oleh platform riset pasar berbasis digital, Populix, sebagian besar masyarakat masih enggan melakukan perjalanan liburan akhir tahun dengan adanya pandemi covid-19, terlebih dengan masuknya varian virus baru. Survei bertajuk 'End of Year Vacation Trip' yang dilakukan Populix, pada akhir November lalu dilakukan untuk mengetahui tren masyarakat Indonesia dalam menyambut liburan akhir tahun.
Chief Executive Officer (CEO) Populix Timothy Astandu mengatakan perusahaannya terus berkomitmen mendukung para pelaku usaha dan pengambil kebijakan dalam upaya mengembangkan pertumbuhan industri tanah air.
"Untuk mengetahui tren dan perilaku masyarakat Indonesia dalam menghadapi momen liburan akhir tahun, kami pun kembali melakukan riset pasar secara digital dengan melibatkan responden yang tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia . Kami berharap hasil riset dapat memberikan insight yang bermanfaat dan menjadi jembatan antara pelaku usaha dengan konsumen,” imbuh Timothy.
Survei Populix 'End of Year Vacation Trip' diikuti oleh 1.012 responden dengan mayoritas gen Z dan milenial yang tinggal di kota-kota besar dari kelompok SES A menunjukkan bahwa sepertiga responden berencana melakukan perjalanan akhir tahun. Waktu yang diambil adalah di minggu keempat bulan Desember, dengan masa liburan selama 3 – 7 hari.
Sementara hampir setengah dari responden, yaitu 48% memilih untuk tidak melakukan perjalanan atau liburan akhir tahun dikarenakan masih adanya kekhawatiran akan penyebaran covid-19.
“Sebagian besar masyarakat Indonesia berpikir perlunya mempertimbangkan liburan akhir tahun mengingat masa pandemi covid-19 belum berakhir. Sementara bagi sebagian responden (22%) merasa siap dan percaya diri untuk melakukan perjalanan liburan akhir tahun dengan pertimbangan bahwa banyak orang yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 serta adanya kebijakan penerapan protokol kesehatan oleh pemerintah,” jelas Timothy.
Hasil survei Populix juga mengungkap destinasi wisata favorit yang akan dikunjungi, baik dalam maupun luar negeri. Untuk dalam negeri yang masih menjadi primadona adalah Bali (30%), Yogyakarta (25%), dan Bandung (21%). Sedangkan tujuan favorit luar negeri adalah Jepang, Singapura, dan Korea Selatan, meskipun belum semua negara tersebut menerima kembali wisatawan asing.
Dalam urusan moda transportasi, pesawat terbang menjadi pilihan terbanyak yaitu 42%, dengan maskapai nasional Garuda Indonesia menjadi pilihan utama sebanyak 63%. Pilihan moda transportasi berikutnya yang banyak diminati untuk melakukan perjalanan liburan adalah kendaraan pribadi (41%).
Menurut Chief Technology Officer (CTO) Populix Jonathan Benhi, perkembangan teknologi memunculkan kebutuhan baru, salah satunya adalah kebutuhan akan kepraktisan. Untuk itu semua berevolusi ke digital termasuk urusan travel. "Hal ini ditandai dengan munculnya layanan wisata berbasis digital atau yang disebut dengan Online Travel Agent (OTA). " ungkap Jonathan. Traveloka dan Tiket.com menjadi platform OTA yang paling banyak digunakan oleh para responden untuk memenuhi persiapan perjalanan.
Chief Operating Officer (COO) Populix Eileen Kamtawijoyo, di masa pandemi penting memilih destinasi wisata maupun penginapan. Tempat wisata yang berpotensi membludak sebaiknya dihindari
Dari mayoritas responden yang memutuskan untuk tidak melakukan perjalanan akhir tahun ke luar kota, mereka memilih libur natal dan tahun baru dengan beraktivitas di rumah, seperti mengadakan pesta akhir tahun atau melakukan ibadah bersama keluarga. Sebagian responden juga mengaku akan menghabiskan waktu liburan dengan berkeliling kota, wisata kuliner hingga staycation dalam kota. (S-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved