Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DEWASA ini kesehatan mental menjadi isu yang yang semakin sering dibahas. Dampak luas dari pandemi covid-19 menjadi salah satu penyebab paling dominan dalam satu-dua tahun terakhir.
Masa-masa sulit dengan atau tanpa disadari bisa membawa seseorang pada masalah kesehatan mental seperti depresi. Jika tidak lekas diantisipasi, kondisi itu bisa memburuk hingga memerlukan bantuan profesional secara intensif.
Bagaimana jika hal itu dialami oleh orang-orang di sekitar kita? Tak jarang rasa ingin membantu muncul. Namun, barangkali kita sendiri bingung harus berbuat apa karena keinginan itu kerap tak dibarengi dengan pemahaman dan kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan mereka yang mengalami masalah kesehatan mental tersebut.
Niat baik yang tidak disertai dengan pengetahuan memadai seringkali justru membuat upaya membantu tidak berdampak baik bagi penderita masalah kesehatan mental. Tak jarang sampai memperburuk situasi.
Kondisi itu yang coba untuk dibenahi oleh Sandersan Onie dalam bukunya yang berjudul Indonesian Mental Health First Aid. Sebagai peneliti kesehatan mental sekaligus pendiri Emotional Health for All, Onie menulis panduan agar setiap orang bisa memberikan bantuan dan dukungan dengan benar bagi penderita masalah kesehatan mental yang ada di sekitarnya.
Dalam peluncuran dan diskusi daring buku Indonesian Mental Health First Aid, Sabtu (6/11), Onie mengatakan bahwa ia sadar tak mudah untuk mewujudkan kesehatan mental bagi masyarakat di Indonesia. Jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa sangat timpang dengan jumlah psikolog dan psikiater yang hanya sekitar 3 ribu di seluruh negeri.
Karena itulah, peran serta masyarakat untuk membantu mereka yang mengalami masalah kesehatan mental tak bisa dianggap sepele. Setiap orang diharapkan bisa memberdayakan dirinya dengan belajar tentang hal apa saja yang harus dilakukan ketika menemui orang di sekitarnya mengalami masalah kesehatan mental.
Onie menjelaskan buku yang ia tulis bisa menjadi panduan dalam membantu orang dengan masalah mental. Hanya setebal 112 halaman, buku itu dibuat dengan konsep yang singkat, tetapi padat berisi layaknya buku saku.
Buku tersebut memiliki empat bagian mulai dari pendahuluan hingga penutup. Pada bagian pendahuluan, Onie menceritakan pengalamannya yang juga pernah mengalami masalah kesehatan mental, tepatnya depresi.
Ia menceritakan usahanya dalam berupaya sembuh dan bangkit dari depresi yang hampir merenggut nyawanya. Usahanya itu menjadi lebih mudah dan cepat berkat dukungan dan bantuan dari orang-orang di sekitarnya.
Pengalaman Onie itu membuat buku ini tak hanya berisi tulisan dan saran yang hadir dari sisi akademisi dan peneliti. Namun, juga berdasarkan pengalaman langsung orang yang pernah menderita masalah kesehatan mental. Ia mengaku merasakan langsung besarnya dampak dukungan komunitas bagi kesembuhannya.
“Jadi bukan sekadar pandangan dari akademisi atau peneliti, tapi berdasarkan pengalaman langsung orang yang pernah depresi. Pengalaman saya berjuang lepas dari depresi yang hingga sampai pernah membuat saya mau mengakhiri hidup,” ujarnya.
Bagian selanjutnya ialah pengenalan mengenai jenis-jenis masalah kesehatan mental. Mulai depresi, gangguan kecemasan, hingga burn out yang kerap dibicarakan dalam masa pandemi, termasuk apa saja penyebab dan ciri ketika seseorang mengalami masalah kesehatan mental.
Bagian ini dapat membantu kita mengenali hal apa yang mungkin tengah dialami oleh orang lain di sekitar kita. Akan ada beberapa ciri yang bisa menjadi petunjuk dan membantu pembaca memutuskan langkah apa yang bisa dilakukan untuk membantu.
Selayaknya buku saku pada umumnya, di dalamnya dituliskan poin-poin yang bisa dilakukan untuk membantu orang lain yang mengalami masalah kesehatan mental. Setidaknya ada sepuluh tips yang dibagikan Onie.
Setiap tips dihadirkan dengan penjelasan dan arahan untuk melakukannya dengan tepat. “Contohnya bagaimana kita bisa mendengarkan mereka, bagaimana bisa merespons saat mereka curhat, apa yang bisa kita lakukan pada mereka yang mungkin punya pikiran untuk bunuh diri, hingga bagaimana bisa menjaga diri sendiri agar ketika membantu orang tersebut kita tidak ikut stres,” kata dia.
Memberikan bantuan dengan benar sangat penting dalam menghadapi orang yang mengalami masalah kesehatan mental, tak jarang seseorang juga merasa kesulitan bahkan ikut merasa stres. Hal ini yang juga coba dihindari Onie melalui bukunya.
“Saya juga masuk ke clinical based order yang jarang dibicarakan di Indonesia. Contohnya compassion fatigue,” ujarnya.
Compassion fatigue dapat diartikan sebagai kondisi ketika seseorang merasakan tekanan di dalam dirinya akibat merasakan simpati berlebihan terhadap orang lain yang terkena musibah. Hal itu tidak jarang membuat orang tersebut mengalami trauma.
Onie menjelaskan, setiap poin tips dan panduan yang ia sertakan dalam buku ini juga sebelumnya telah ia teliti secara langsung di masyarakat. Karena itu, setiap poinnya sudah terbukti efektif sebagai pertolongan bagi penderita masalah kesehatan mental.
Dalam kesempatan sama, Ketua Umum Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, Indria Laksmi Gamayanti, mengamini buku Indonesian Mental Health First Aid dapat dijadikan pedoman dalam menghadapi orang dengan masalah kesehatan mental. Dengan panduan yang tepat, diharapkan kasus-kasus kesehatan mental dapat tertangani dengan lebih baik.
Indria mengatakan kemampuan dan pemahaman akan kesehatan mental merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap orang. Dengan begitu, masyarakat dapat saling membantu dengan tepat. Karena itu, panduan yang dikemas dengan bahasa ringan menjadi sangat penting untuk dihadirkan.
“Buku saku ini yang menurut saya handy dan isinya penting karena memberikan tips-tips praktis bagi orang yang membacanya. Memberikan penjelasan ilmiah secara sederhana dan mudah dipahami sehingga saya rasa akan bisa bermanfaat untuk banyak orang,” ujarnya. (Pro/M-2)
_________________________________________________________________________________________________
Judul Indonesian Mental Health First Aid
Penulis: Sandersan Onie
Penerbit Penerbit Buku Kompas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved