Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Banyak yang menyarankan menyikat gigi cukup dua kali sehari dan setidaknya dua menit setiap kali melakukannya. Namun, tidak sedikit yang melakukannya lebih dari itu. Lalu, berapa lama seharusnya kita menyikat gigi?
Ada beberapa bukti bahwa menyikat gigi selama dua menit saja mungkin tidak cukup. Menurut penelitian, menghilangkan plak sebanyak mungkin lebih baik dengan menyikat gigi selama tiga hingga empat menit.
Melansir dari independent.co.uk, Selasa (2/10), Josefine Hirschfeld, dosen klinis kedokteran gigi restoratif di University of Birmingham mengungkapkan tujuan utama menyikat gigi adalah menghilangkan mikroba (dikenal sebagai plak gigi) dari permukaan gigi. Plak ini merupakan akumulasi bakteri, jamur dan virus yang hidup bersama dalam suatu komunitas yang dikenal sebagai biofilm mikroba. Biofilm sangat lengket dan hanya bisa dihilangkan dengan menyikat.
Banyak hal yang membuat mikroba ini lebih mudah tumbuh, termasuk area kasar pada permukaan gigi (seperti dari beberapa tambalan), tidak dapat menjangkau area tertentu dengan sikat gigi (seperti ruang di antara gigi), atau memiliki kawat gigi. Faktanya, biofilm plak tumbuh kembali di gigi kita dalam beberapa jam setelah menyikat, inilah yang menjadi alasan yang disarankan untuk menyikat dua kali sehari.
Tidak menyikat gigi dengan benar dapat menyebabkan tingkat plak yang lebih tinggi, yang dapat mengaktifkan respons kekebalan tubuh, pada akhirnya menyebabkan peradangan dan kondisi seperti gingivitis. Peradangan biasanya tidak menyakitkan, tetapi sering menyebabkan gusi berdarah saat menyikat dan terkadang bau mulut. Biofilm juga dapat menyebabkan kerusakan gigi.
Bukti saat ini menunjukkan bahwa menghabiskan lebih banyak waktu untuk menyikat hingga empat menit mampu menghasilkan gigi yang lebih bersih. Waktu menyikat yang lebih lama ini berarti kita dapat membersihkan gigi dengan lebih efektif dan menjangkau tempat-tempat yang sulit dijangkau.
Penting diketahui untuk tidak menyikat terlalu sering dan hindari menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan pasta gigi dan sikat yang abrasif. Hal ini dikarenakan dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan gusi, terutama apabila menggunakan sikat gigi dengan bulu yang keras atau pasta gigi abrasif.
Penting diingat untuk selalu menyikat gigi dengan kekuatan yang lembut agar tidak merusak jaringan keras dan lunak di mulut kita. (M-4)
Kesehatan generasi muda adalah dasar utama untuk kemajuan Jakarta.
Sebagai langkah nyata mendukung tumbuhnya industri beauty and wellness nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi pameran wellness terbesar di Tanah Air.
Monk fruit adalah pemanis alami bebas kalori yang cocok untuk penderita diabetes dan diet rendah gula. Simak manfaatnya sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan solusi manis sehat.
MENU kopi hitam dan singkong rebus seringkali menjadi kombinasi yang cocok untuk santap pagi hari atau sebagai cemilan mengobrol dengan kerabat.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga sehat secara fisik dan mental, memiliki ketahanan terhadap tantangan global.
Plak tidak bisa hilang dengan berkumur saja, tetapi plak gigi bisa hilang dengan menyikat gigi.
Bibir mungkin berpigmentasi dan kehilangan warna merah muda alaminya karena berbagai penyebab.
Sekitar 10 ribu pelajar yang berasal lebih dari 39 sekolah dasar se-kabupaten Kuningan, Jawa Barat mengikuti acara Bakti Sosial Pelayanan dan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut.
Untuk meningkatkan jumlah bakteri baik di mulut diperlukan pasta gigi yang tidak menggunakan deterjen atau Sodium Lauryl Sulfate.
Desinfeksi sikat gigi perlu dilakukan secara rutin.
Berkumur tetap perlu setelah menyikat gigi karena kandungan pasta gigi di Indonesia tidak murni berisi flouride.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved