Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Belajar dari Kearifan Lokal

MI
17/10/2021 05:30
Belajar dari Kearifan Lokal
Udrekh, Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB(Dok. Pribadi)

DENGAN pengalaman yang panjang di berbagai daerah, Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB Udrekh telah mengenal banyak kearifan lokal Tanah Air. Lelaki kelahiran Bukittinggi ini mengaku sangat menghargai dan mengagumi kearifan lokal. Apalagi setelah mengetahui bahwa kearifan lokal juga kerap memiliki nilai dan ilmu penting yang dapat bermanfaat hingga saat ini, termasuk dalam upaya mitigasi bencana.

“Misalnya rumah adat Minangkabau yang ternyata konsepnya tahan gempa. Ternyata rumah-rumah adat di Indonesia ini sudah memiliki kesadaran akan bencana,” ujar Udrekh.

Ia juga menceritakan kagum akan masyarakat di daerah yang masih menjaga kearifan lokal mereka. Mereka yang menjaga kearifan lokal, menurut Udrekh, biasanya juga memiliki kesadaran akan bencana yang lebih baik.

“Saya pernah mau terbangkan drone, tapi ragu karena sudah gelap, tapi diberi tahu (warga lokal) kalau awannya gelap begitu tidak akan hujan. Benar, tidak hujan. Jadi, mereka sudah sangat mengenali karakteristik di wilayah mereka,” ujar Udrekh.

Salah satu yang dikagumi Udrekh akan kearifan lokal sekaligus kesadaran bencana ialah warga di sekitar Gunung Merapi. Warga di sana, menurutnya, merupakan salah satu kelompok yang memiliki kesadaran dan kemampuan mumpuni dalam menghadapi bencana akibat aktivitas vulkanis.

Ia juga mengagumi rumah adat Minangkabau yang sudah memiliki konsep berpikir tahan gempa. Sebab itu, ilmu pengetahuan saat ini perlu mengambil kebijaksanaan para leluhur. “Saya beberapa kali ke daerah, sering kali saya yang diajari masyarakat. Istilahnya local wisdom atau local knowledge itu, buat saya, itu salah satu yang harus dikembangkan dengan baik,” tambahnya.

Selain itu, tambah Udrekh, pendekatan kesiagaan bencana memang harus berbasis masyarakat. “Makanya ada istilahnya human sensor. Artinya adalah bahwa masyarakat jadi sensor. Kalau peran itu sudah ada dan mereka berperan aktif melaporkan, sistem peringatan dini dan peta bencana akan semakin baik,” tuturnya. Meski tidak mudah, ia optimistis bahwa kesadaran bencana masyarakat Indonesia akan terus meningkat. (Pro/M-1)

 

Biodata

Nama: Udrekh

Jabatan: Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB

 

Tempat, tanggal lahir: Bukittinggi, 28 Maret 1969

Pendidikan

- S-3 Fakultas Sains, Ocean Research Institute, The University of Tokyo, Jepang.

- S-2 Fakultas Sains, Ocean Research Institute, The University of Tokyo, Jepang.

- S-1 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Indonesia.

- S-1 Fakultas Sains, Institut Teknologi Sepuluh November, Indonesia.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya