Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
DENGAN keberhasilan angka penurunan kasus covid-19 di Tanah Air dan kondisi global, sejak awal September, pemerintah mengumumkan transisi dari pandemi ke epidemi. Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, pun mendukung langkah tersebut.
Berbicara kepada Media Indonesia, Kamis (23/9), putri ke-2 dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid ini mengungkapkan jika transisi ke epidemi merupakan langkah yang sesuai kajian para ahli. Agar transisi berhasil dan penyebaran virus dapat ditekan seterusnya, ia juga berharap pemerintah menerapkan kebijakan yang dapat menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat seterusnya.
“Yang paling penting masyarakat harus diajari gaya hidup sehat. Seperti Jepang, pakai masker dan cuci tangan sudah menjadi gaya hidup. Dari zaman dulu, sebelum ada covid-19. Kena sinar matahari, olah tubuh, dan makan sayur. Atlet panjat tebing Indonesia ketika di Swiss sempat terkena covid-19, tidak dikasih obat. Mereka hanya disuruh istirahat, ya sudah istirahat saja. Makan makanan yang bergizi,” tutur Yenny yang mengaku gemar makan pepaya dan daun singkong.
Ibu tiga anak ini juga menekankan agar program vaksinasi terus digenjot. “Semakin banyak orang divaksin, secara teori semakin kecil virus berkembang biak di masyarakat. Itu yang disebut herd immunity. Sekarang masyarakat sudah mulai mendekati itu. Indonesia sendiri sudah hampir setengah warganya yang divaksin. Makanya kita lihat angka penularannya lebih kecil,” tuturnya.
Di masa pandemi ini, Yenny yang pada Agustus lalu mundur dari jabatan Komisaris Independen Garuda Indonesia, mengatakan lebih banyak berkumpul bersama keluarga di rumah. Kepada ketiga putrinya, ia dan suami mengajarkan nilai-nilai saling menghormati, mengasihi, dan menghargai perbedaan.
Perjuangannya mewujudkan Indonesia yang toleran juga dilakukan dengan terus menginisiasi deklarasi Desa Damai. Seperti yang dia lakukan di Sleman, DIY, Selasa (21/09), kemarin. Di Solo pada Oktober nanti.
Desa Damai itu tersebar di sejumlah provinsi. Seperti di Jawa Timur ada di Malang, Batu, dan Sumenep. Jawa Tengah ada di Solo, Klaten, dan Sukoharjo. Jawa Barat ada di Depok dan Parung. Adapun di DIY, Desa Damai itu ada di di Sleman.
“Ada beberapa anggota kita (para ibu) yang terpilih PBB ke Jepang untuk bercerita langsung tentang Desa Damai,” kata Yenny. Melalui Desa Damai, Yenny bertekad dapat mendorong perempuan menjadi tokoh perdamaian. (FU/M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved