Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
AKSI solidaritas Teman Bantu Teman yang dimulai sejak awal Agustus 2021, kini juga akan menggelar Festival Bantu Teman. Festival yang akan berlangsung 14 - 18 September 2021 itu mencakup diskusi panel, wawancara, dan pertunjukan yang melibatkan berbagai tokoh lintas profesi, seperti sineas Angga Sasongko, musisi dan aktor Ardhito Pramono, penulis Eka Kurniawan, hingga penyair Joko Pinurbo (Jokpin). Totalnya ada 70 sosok yang terlibat di acara itu.
Teman Bantu Teman ialah sebuah gerakan untuk membantu para pekerja di dunia perbukuan yang terdampak pandemi. Prioritas penerima donasi mulai dari penulis atau editor atau penerjemah atau pegiat perbukuan hingga warga isolasi mandiri (isoman) serta darurat pertolongan pertama.
Pengumpulan dana donasi dilakukan dengan beberapa cara yaitu mengggalang donasi, melelang barang, hingga bekerja dengan beberapa penerbit menawarkan buku-buku berkualitas dengan harga miring.
"Data-data dari para pekerja buku yang mengajukan bantuan, membantu kami di Teman Bantu Teman untuk berpikir bahwa isu mengenai kerentanan para pekerja buku yang pada masa pandemi ini menjadi kian buruk kondisinya mesti dibicarakan lebih luas dan tidak lagi menjadi semacam catatan kaki saja," kata Aan Mansyur, salah satu penggagas Teman Bantu Teman saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (12/9).
"Makanya, kami sangat berterima kasih kepada teman-teman yang sudah terbuka menceritakan kondisi mereka, mengakui bahwa mereka butuh pertolongan. Dari sana kami kemudian berpikir untuk melaksanakan Festival Bantu Teman," lanjutnya.
Festival Bantu Teman memiliki tujuan serupa gerakan Teman Bantu Teman, yakni menjadi langkah yang dapat membicarakan dan menemukan solusi terkait isu kerentanan para pekerja di ranah perbukuan. Selain itu, festival ini juga bertujuan untuk menggalang donasi dari publik guna membantu para pekerja buku yang terdampak pandemi lewat penjualan tiket festival.
"Targetnya sih sederhana kami berharap mendapat donasi lebih banyak agar kian banyak para pekerja buku yang bisa kita bantu. Selain itu, terutama kami berharap pembicaraan mengenai persoalan-persoalan di ekosistem perbukuan kita menjadi pembicaraan publik yang lebih luas dan tidak berhenti menjadi percakapan segelintir orang atau kelompok saja. Karena kami percaya penggalangan donasi tidak bisa terus-menerus dilaksanakan, sehingga kita butuh memikirkan langkah perbaikan jangka panjang," papar Aan.
Penyair dengan nama pena Huruf Kecil ini juga menjelaskan bahwa dana yang disalurkan kepada para pekerja di ranah perbukuan bergantung kepada jumlah donasi yang berhasil dikumpulkan. Dengan begitu, tidak semua orang yang mengajukan bantuan dapat dibantu.
"Dana yang disalurkan sangat bergantung pada jumlah donasi yang masuk. Artinya, sayang sekali, tidak semua orang yang mengajukan bantuan bisa kami bantu. Kalau melihat data per 8 September, baru 57,4% yang bisa kami bantu. Makanya, kami berharap festival ini bisa menjadi jalan yang baik untuk menggalang donasi dan solidaritas yang lebih besar," papar Aan yang juga menulis puisi-puisi untuk film Ada Apa Dengan Cinta 2.
Dalam penyaluran donasi, Aan menjelaskan jika Teman Bantu Teman memiliki tim verifikator terhadap data-data yang dikirimkan pengaju bantuan. Masyarakat yang berminat untuk ikut ambil bagian dan berdonasi dapat membeli tiket paket terusan seharga Rp350 ribu untuk semua sesi atau paket harian Rp100 ribu untuk empat sesi. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved