Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Tradisi atau kebiasaan mengonsumi minuman beralkohol rupanya sudah dimulai sejak ribuan tahun silam. Hal ini diketahui dari temuan tembikar oleh para arkeolog di sebuah situs pemakaman kuno di wilayah Tiongkok selatan.
Jiajing Wang, arkeolog dari Dartmouth College, Amerika Serikat mengatakan tembikar itu berusia kurang lebih 9000 tahun. Temuan ini juga dianggap menjadi bukti bahwa ritual mengonsumsi minuman beralkohol jenis bir telah menjadi salah satu bagian penting dalam merawat hubungan sosial.
Lebih dari itu, tradisi mengonsumsi minuman beralkohol ini juga dianggap memiliki pengaruh pada kebangkitan masyarakat pertanian yang kompleks empat milenium kemudian. Temuan ini diterbitkan minggu lalu di jurnal PLOS ONE, dimana para ilmuwan menglaim temuan ini sebagai tembikar bercat tertua yang pernah diketahui dan beberapa di antaranya juga dihiasi dengan desain abstrak.
"Tidak ada tembikar semacam ini yang pernah ditemukan di situs lain, yang berasal dari periode waktu ini," kata Wang, seperti dilansir dari Independent, Minggu, (5/9).
Wang dan tim menemukan tembikar ini di atas gundukan selebar 80m x 50m. Tingginya mencapai 3 m di atas permukaan tanah dan dikelilingi oleh parit buatan. Masing-masing tembikar kecil ini juga dapat dipegang dengan satu tangan seperti cangkir, atau tidak seperti wadah penyimpanan yang ukurannya jauh lebih besar.
Para ilmuwan mencoba menganalisis residu fosil yang diekstraksi dari permukaan tembikar tersebut. Mereka kemudian menemukan adanya butiran atau sisa-sisa fosil sekam padi, tanaman lain, jamur, dan residu ragi yang konsisten dengan residu dari fermentasi bir.
Jamur yang ditemukan juga sangat mirip dengan yang digunakan untuk membuat sake, atau minuman fermentasi beras lainnya di Asia Timur. “Melalui analisis residu tembikar dari Qiaotou ini, kami telah menemukan bahwa tembikar digunakan untuk menampung bir, dalam arti yang paling umum minuman fermentasi yang terbuat dari beras (Oryza sp.), biji-bijian yang disebut air mata Ayub (Coix lacryma), dan umbi-umbian yang tidak dikenal,” pungkas Wang. (M-4)
Lebih dari hiburan semata, Festival Budaya Nusantara dirancang sebagai wahana edukasi lintas generasi, menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap budaya Indonesia.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan tekanan dominasi bahasa-bahasa besar dunia, bahasa daerah menghadapi ancaman yang semakin konkret
FILM Turang, yang pertama kali tayang sekitar 67 tahun silam di Festival Film Asia Afrika di Tashkent, Uzbekistan pada 1998 kini kembali dirayakan.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayan Giring Ganesha Djumaryo berkesempatan menerima Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Olga Lyubimova.
MENTERI Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayan Giring Ganesha Djumaryo berkesempatan menerima Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Olga Lyubimova.
Indonesia: Zamrud khatulistiwa, diapit dua benua dan samudra. Kaya budaya, strategis, dan rawan bencana.
Penelitian terbaru menemukan semaglutide, obat yang awalnya dikembangkan untuk diabetes dan obesitas, dapat membantu mengurangi konsumsi alkohol hingga 40%.
Berikut 8 dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh alkohol:
Konten kreator Aldino Julisnianta mengungkapkan mengalami buta permanen akibat kebiasaannya konsumsi miras.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Alkohol ada yang memiliki kandungan methanol maupun ethanol. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama dan banyak bisa menyebabkan gangguan pada mata
Kanker mulut adalah salah satu bentuk pertumbuhan sel yang tidak normal pada jaringan epitel mukosa, termasuk bibir, dinding mulut, lidah, langit-langit, dan gusi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved