Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Mengurangi bicara bisa mencegah timbulnya jerawat selama mengenakan masker atau maskne, menurut dokter spesialis kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia, dr. Susie Rendra, Sp.KK, FINSDV.
Dia menjelaskan, semakin sering Anda berbicara maka semakin banyak udara pernapasan yang keluar dan menyebabkan semakin panasnya area wajah. Akibatnya, muncul rasa pengap, keringat di dalam masker dan inilah pencetus jerawat di area yang tertutup masker.
"Kurangilah mengobrolnya (berbicara) karena semakin banyak bicara, uap air yang diproduksi banyak, makin panas, makin pengap di dalam masker sehingga risiko jerawatnya makin besar," kata dr. Susie Rendra dalam sebuah diskusi bersama media, dikutip Jumat (27/8).
Maskne atau jerawat yang muncul di area tertutup masker umumnya berbentuk seperti jerawat pada umumnya yakni berwarna kemerahan, bengkak hingga bernanah.
Selain masalah ini, ada juga dermatitis seboroik atau eksim ketombe yang juga bisa dipicu kondisi pengap dan berkeringat di sekitar masker. Gejala yang bisa dialami yakni kemerahan, ruam di sekitar mulut, hidung dan pada kasus berat bisa mengenai area lain.
Agar tak terkena dua masalah ini, di samping mengurangi bicara, Anda juga perlu rutin mengganti masker yakni setiap 3-4 jam kali. Menurut Susie, setelah 3-4 jam bagian dalam masker cenderung sudah dipenuhi banyak uap air dari pernapasan yang selain mengurangi efektivitasnya sekaligus memicu munculnya jerawat akibat kondisi di sekitar masker yang pengap.
Hal lain yang tak kalah penting ialah mencuci muka rutin sebelum mengenakan masker baru. "Untuk mengurangi maskne dan seboroik, lakukan mencuci muka sebelum ganti masker baru untuk mengurangi keringat, kulit mati yang menumpuk selama pemakaiann masker. Saya prefer pasien bersihkan wajah dengan air suhu normal," kata Susie.
Anda juga sebaiknya tak mengenakan riasan berlebihan saat mengenakan masker, karena semakin tebal riasan, menyebabkan area yang tertutup masker semakin panas dan risiko munculnya jerawat pun lebih besar. (Ant/OL-12)
BPBD Jawa Timur membagikan masker ke seluruh pengendara maupun warga di wilayah Jember dan sekitarnya, menyusul erupsi Gunung Raung yang menyemburkan abu vulkanik
Masker tepung beras dan yoghurt viral sejak tahun 2024 karena banyak konten kreator kecantikan yang mencoba tren yang populer di Korea Selatan (Korsel) itu.
Selain berdebu, tempat penampungan hewan kurban di pinggir jalan sering kali kurang bersih dan berbau menyengat.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Saat digunakan di kulit, panthenol secara alami akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin B5.
Infeksi HMPV dan Influenza A tidak hanya menyebabkan gejala ringan seperti flu, tetapi juga komplikasi serius, termasuk pneumonia, bronkitis, hingga gagal napas.
Kulit sensitif rewel? Temukan produk kecantikan yang aman & efektif! Tips memilih skincare, makeup, & bahan yang wajib dihindari. Klik untuk kulit sehat & glowing!
Hilangkan bekas cupang di leher dengan pasta gigi? Mitos atau fakta? Temukan cara cepat dan aman pudarkan memar cinta membandel di sini! Klik sekarang!
DALAM menunjang penampilan, tak jarang beberapa wanita memakai bulu mata palsu. Akan tetapi, penggunaan bulu mata palsu dalam jangka panjang dapat berisiko pada mata.
Dibutuhkan tips memakai foundation yang tepat agar mulus dan tidak 'crack', seperti diungkapkan oleh influencer Tasya Farasya.
Masalah kebotakan kadang tak terhindarkan. Pemakaian wig menjadi salah satu solusinya. Bagaimana cara memilih wig yang tepat?
Filler berkandungan asam hialuronat dan biostimulator bermanfaat meningkatkan kesehatan dan tampilan kulit, termasuk mengatasi tanda-tanda penuaan di wajah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved