Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Besok Niat Bikin Sate? Jangan Sampai Tusuknya Jadi Petaka

Nike Amelia Sari
19/7/2021 17:00
Besok Niat Bikin Sate? Jangan Sampai Tusuknya Jadi Petaka
Sampah tusuk sate dapat mencelakakan orang bahkan hingga meninggal.(Antara foto/ Rachmad/ foc)

JULI 2019, di Bandung, petugas kebersihan bernama Wawan menjadi korban keteledoran orang dalam membuang tusuk sate. Wawan meninggal akibat infeksi bakteri tetanus setelah tertusuk sampah tusuk sate. Daging yang masih tersisa di tusuk sate menjadi perantara kuman dan bakteri masuk ke dalam tubuh.

Meski kejadian itu cukup membuat prihatin banyak orang hingga muncul gerakan donasi untuk membantu keluarga mendiang Wawan, hingga saat ini masih sangat sedikit orang yang peduli akan sampah tusuk sate. Kebanyakan, masih membuang tusuk sate begitu saja tanpa dibersihkan, atau setidaknya dipatahkan ujung tajamnya.

Kondisi itu pula yang membuat pegiat lingkungan, Britania Sari, mengampanyekan penanganan sampah tusuk sate melalui medsosnya di momen menjelang Idul Adha. Melalui Facebook atas namanya, Sari-begitu panggilan akrabnya, mengajak orang untuk mengolah sampah tusuk sate.

"Yang saya lakukan, sampah tusuk satenya dibersihkah dahulu lalu dijemur maksimal satu hari lalu tusuk satenya dipatah-patahkan kemudian masukkan ke wadah kompos," kata Sari kepada Media Indonesia via telepon, Senin (19/7).

"Selain itu, bagi yang suka berkebun, tusuk sate juga bisa dimanfaatkan sebagai penyangga bibit-bibit muda, jadi tusuk sate yang bagian runcingnya bisa ditusukkan ke dalam tanah di sekitar bibit-bibit muda tumbuh. Tusuk sate juga bisa untuk menghalau kucing, jadi bagian runcingnya menghadap keatas sehingga kucing enggan untuk tidur di bawah tanaman," lanjutnya. 

Dia juga menambahkan, jika tusuk sate ingin dibuang ke tempat sampah atau diserahkan ke petugas kebersihan, setelah tusuk sate dicuci dan dijemur sebaiknya dipatahkan menjadi ukuran kecil terlebih dahulu. Kemudian, masukkan ke dalam kantong atau botol agar tusuk sate tidak berceceran.  

Dalam upaya mengurangi sampah tusuk sate, Sari mengungkapkan kita juga dapat menggunakan kembali tusuk sate tersebut dengan mencuci dan menyimpan tusuk sate kemudian bisa digunakan kembali. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya