Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ria Enes: Menyatukan Hiburan dan Pendidikan Anak

Nike Amelia Sari
30/5/2021 06:10
Ria Enes: Menyatukan Hiburan dan Pendidikan Anak
Ria Enes(MI/SUMARYANTO BRONTO)

BONEKA Suzan yang ceria dan centil dengan suara berlogat Surabaya, sangat terkenal di era 1990-an. Anak-anak hingga orang dewasa gemas dengan tingkahnya yang tampil bersama penyanyi Ria Enes atau akrab disapa Kak Ria.

Penampilan Suzan yang seolah hidup merupakan hasil kepiawaian Ria sebagai ventriloquist atau seniman suara perut. Hadir sebagai narasumber Kick Andy episode Selamatkan Anak Indonesia, yang tayang Minggu (30/5), Ria yang mencetak banyak lagu hit bersama Suzan, termasuk Cita-citaku, mengungkapkan jika kiprahnya itu berawal lingkungan keluarga besarnya yang terbiasa dengan banyak anak-anak dan kemudian semakin menekuni dunia anak ketika menjadi penyiar radio.

“Saya memulainya dari radio. Kebetulan saya dari keluarga besar banyak anak-anak, keponakan, jadi memang mencintai anak-anak," kata perempuan bernama asli Wiwiek Suryaningsih ini. Ia mengungkapkan jika karakter suara perutnya juga lahir saat menekuni pekerjaan penyiar. Dari situ, Ria mempelajari karakter anak dan psikologi anak. Ia kemudian paham jika hiburan bagi anak-anak tidak bisa mengabaikan sisi pendidikan.

Seni ventriloquist awalnya ia pelajari secara autodidak, sebelum kemudian bertemu dengan orang-orang seminat dan membuat komunitas. Selama berkarier menjadi penyanyi lagu anak-anak, Ria sukses menghasilkan 12 album. "Itu semua lagu anak-anak. Memang sengaja khusus lagu anak-anak, kemudian syair-syairnya pun dipikirkan sesuai dengan usia anak-anak," jelas seniman kelahiran Malang, 28 Juni 1968 itu.

Semua lagu yang terdapat di albumnya memiliki makna dan pesan mendidik untuk anak-anak, mulai menaati peraturan lalu lintas, kedisiplinan, menghargai binatang, hingga menghormati dan menyayangi orangtua. Lewat lagu, ia berupaya menyampaikan pesan pendidikan dengan cara yang sederhana dan menyenangkan.

 

 

Prihatin

Meski sudah lama tidak tampil di publik, Ria tetap mengikuti perkembangan dunia hiburan. Ia miris ketika lagu-lagu anak sudah jarang hadir hingga anak-anak lebih akrab dengan lagu dewasa.

Kondisi itu, menurutnya, tidak dapat dibiarkan karena syair yang terdapat dalam lagu-lagu orang dewasa yang didengarkan anak-anak bisa menjadi afirmasi. "Kalimat yang diucapkan, itu kan seperti afirmasi. Kalau misalnya itu tidak pantas, mereka memasukkan dalam otaknya, dalam jiwanya sesuatu yang mereka tidak pantas lakukan, itu terbawa dalam keseharian," paparnya.

Keprihatinan itu membawanya menghadirkan gerakan Save Lagu Anak bersama sejumlah mantan penyanyi cilik, termasuk Joshua Suherman pada 5 tahun lalu. Mereka menandai gerakan itu dengan mengeluarkan single ciptaan Papa T Bob yang berjudul Selamatkan Lagu Anak.

Saat ini Ria berupaya terus menyebarkan lagu anak dengan membagikan lewat medsos. Ia juga masih kerap diundang membuat lagu anak di acara talkshow maupun workshop. Lagu anak menjadi media pendidikan. "Kalau anak-anak itu senang, menangkap pelajarannya itu gampang. Tapi kalau anak-anak tertekan, terpaksa, dan kondisi di rumah mungkin juga tidak mendukungnya, jadinya enggak bisa menangkap pelajaran. Artinya kalau kita bahagia, banyak hal positif akan bisa masuk (diterima)," pungkasnya. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya