Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
Selama Ramadan, sebagian Anda cenderung mengurangi intensitas dan frekuensi rutinitas olahraga atau bahkan tidak melakukannya sama sekali dan ketika bulan suci untuk para Muslim itu berlalu, banyak dari Anda ingin kembali melakukan aktivitas secara rutin termasuk untuk tujuan dalam transformasi tubuh.
Namun, masalah kesehatan bisa muncul ketika kita mengubah rutinitas secara mendadak. Oleh karena itu, dokter dan peneliti bidang kardiovaskuler, Gusti Rizky Teguh Riyanto menyarankan Anda melakukan rutinitas olahraga secara perlahan dan bertahap.
"Untuk aktivitas fisik, tubuh kita perlu melewati proses adaptasi agar tidak kaget dengan latihan intensif yang mendadak," kata Rizky dalam siaran persnya, Kamis (20/5).
Baca juga : Tujuh Orang Diselidiki Atas Kematian Diego Maradona
Dia mengatakan, sebagian besar masalah kesehatan yang timbul saat memulai latihan intensitas tinggi terjadi karena kita memaksa tubuh untuk bergerak tanpa beradaptasi.
Jantung Anda mungkin belum siap menghadapi rutinitas intensif. Ketika ini terjadi, serangan jantung dapat muncul, disertai risiko kesehatan lainnya seperti aritmia. Gejala yang dirasakan yaitu nyeri dada, sesak, atau pingsan.
Selain itu, kemungkinan terjadinya cedera tulang, sendi, dan otot juga meningkat, dan tubuh bisa mengalami kram, keseleo/terkilir, atau bahkan patah tulang.
Rizky menuturkan, ada sejumlah hal penting yang perlu Anda perhatikan yakni memastikan selalu kapasitas tubuh sebelum memulai rutinitas olahraga, mengondisikan asupan nutrisi.
Selain itu, memastikan jadwal tidur atau istirahat Anda normal sehingga Anda merasa segar saat berolahraga, dan mulai dengan latihan dengan intensitas lebih rendah kemudian perlahan tingkatkan intensitasnya hingga Anda kembali ke rutinitas yang sesuai.
"Saya sarankan untuk memulai dengan olahraga ringan seperti jalan pagi selama 30 menit," ujar Rizky.
Hal senada juga diungkapkan penyanyi yang juga instruktur Marcell Siahaan. Dia mengatakan, sepanjang bulan puasa, mengurangi intensitas rutinitas olahraga sangatlah penting. Tetapi sekarang, Anda harus mengubah tujuan transformasi tubuh dan mencapai target.
"Namun, sangat penting untuk memulai dengan perlahan, dan beradaptasi dengan kemampuan tubuh kita saat ini. Bagi sebagian dari kita, memulai rutinitas dengan intensitas tinggi sangat sulit," kata dia. (Ant/OL-12)
Program ini menjadi bukti bahwa Ramadan tak hanya sebagai momen ritual ibadah semata, tetapi langkah nyata memperkuat solidaritas sosial.
Kesejahteraan masyarakat mengalami penurunan selama Ramadan hingga Idul Fitri 2025. Hal ini tercermin dari data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) per Maret 2025.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Pada momen Ramadan dan Lebaran, kesehatan kulit harus dijaga agar tidak terpengaruh dengan pola makan, hidrasi, dan gaya hidup.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Yasir turut mengapresiasi seluruh tim YBM PLN serta para muzakki yang telah berkomitmen untuk terus mewujudkan kepedulian sosial, terutama kepada para mustahik, di bulan Ramadan ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved