Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SPACEX resmi membuka pre-order layanan internet satelit super cepatnya, Starlink untuk publik. Dilansir Dailymail.co.uk, Kamis (11/2), pendaftaran pre-order Starlink dilakukan dengan mendaftar terlebih dulu di situs web perusahaan itu dan menyetor deposit sebesar US$99 (sekitar Rp1,4 juta). Biaya itu untuk aktivasi layanan pada bulan pertama penggunaan.
Pengguna yang telah mendaftarkan dirinya akan mulai mendapatkan akses ke Starlink sekitar pada pertengahan atau akhir 2022. Namun jika hingga tahun depan layanan tersebut belum tersedia maka pihak spaceX akan mengembalikan deposit secara penuh.
Starlink diklaim SpaceX akan menjadi layanan internet supercepat karena memiliki kecepatan 1Gbps dan latensi (penundaan) pengunduhan hanya 20 milidetik. Kecepatan itu bisa dihasilkan karena SpaceX menargetkan menempatkan 30ribu satelit di sekililing bumi pada akhir 2021. Jumlah itu jelas jauh lebih besar dengan 2000 satelit internet yang saat ini mengorbit bumi.
SpaceX pertama kali meluncurkan program beta layanan internet super cepatnya pada bulan Oktober tahun lalu untuk mereka yang tinggal di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris.
Berbeda dengan program prapemesanan saat ini, dalam uji coba pada oktober 2020, SpaceX mengenakan biaya sebesar US$499 (sekitar Rp7 juta) untuk pemasangan instalasi router WiFi. Melalui layanan tersebut seluruh penggunanya memiliki kesempatan untuk menikmati kecepatan akses internet yang melebihi 100/20 Mbps, dengan latensi di bawah 31 milidetik.
Dalam jangka waktu sekitar enam bulan, paskapeluncuran program beta, spaceX mengumumkan telah memiliki lebih dari 10.000 calon pengguna yang tersebar di seluruh dunia. Musk juga mengisyaratkan dalam sebuah cuitannya baru-baru ini untuk mengusahakan agar SpaceX jauh dari risiko kebangkrutan.
"SpaceX harus melewati jurang arus kas keuangan negatif selama setahun ke depan, untuk membuat Starlink layak secara finansial," tulisnya Selasa (9/2) lalu.
Pada 23 Mei 2019 SpaceX meluncurkan gelombang pertama dari 60 satelit Starlink. Musk optimis dengan kekuatan jaringan satelitnya maka tempat terpencil di dunia pun bisa terlayani Starlink. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved