Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pemain Biola ini Buat Album untuk Kenang Masa Kecilnya di Lebanon

Adiyanto
11/2/2021 16:00
Pemain Biola ini Buat Album untuk Kenang Masa Kecilnya di Lebanon
Ara Malikian, pemain biola kelahiran Lebanon(PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP)

DI garasi tempat dia berlindung dari bom di negara asalnya Lebanon, Ara Malikian menemukan kekuatan musik. Pria berusia 52 tahun yang berjanggut dan bertato ini memberikan penghormatan kepada tempat persembunyian masa kanak-kanaknya itu, dalam album terbarunya yang dirilis secara online pada Januari berjudul Petit Garage (garasi kecil).

"Itu adalah tempat yang penuh dengan tikus dan kecoak," katanya, dalam wawancara dengan AFP di Madrid, Kamis (11/2).

"Kami mendengar bom, itu adalah situasi yang sangat dramatis dan tiba-tiba beberapa dari kami mulai membuat musik, yang lain bernyanyi, semua orang menari," tambahnya.

Malikian, seorang virtuoso (ahli) biola, melihat bagaimana musik dan seni mengubah suasana hati orang, memberi mereka harapan, dan kegembiraan. “Kami melupakan semua kesedihan kami, perang, dan bom," ujarnya.

Lahir di Beirut pada 1968 dari sebuah keluarga Armenia, Malikian mulai bermain biola pada usia yang sangat muda. Ketertarikan dia pada alat musik gesek itu didorong oleh ayahnya, pemain biola yang pernah tampil bersama penyanyi legendaris Lebanon, Fairuz.

"Sejak saya lahir, dia meletakkan biola di dagu saya, dan suka atau tidak, saya harus memainkannya," kenangnya.

Malikian bercerita, ayahnya sangat keras dan memaksa dia untuk belajar dan berlatih memainkan instrumen itu selama berjam-jam. “Untung saja saya jatuh cinta dengan alat musik ini, jadi saya tidak ada masalah psikologis,” tambahnya sambil tersenyum.

Bar dan klub

Kepiawaiannya bermain bola telah mengubahnya menjadi musisi luar biasa dan membawanya pergi ke Jerman untuk menyempurnakan keahlian. Tetapi, di sana ia menemukan konservatori musik dunia yang sangat konservatif, yang tidak menarik baginya.

"Saya harus mencari nafkah, jadi saya diam-diam bermain di bar dan klub malam," kata Malikian, seraya menambahkan dia belajar pentingnya menjadi ‘gila’ dan berpikiran terbuka selama periode itu.

Dia ingat pernah merasa malu karena tidak tahu siapa The Doors saat diminta memainkan musik band rock AS itu di sebuah bar waria.

Sejak saat itu, selain berjam-jam berlatih repertoar klasik, dia pun mulai mempelajari lagu-lagu pop dan rock.

"Berkat pekerjaan inilah saya bisa keluar dari dunia musik klasik yang sangat tertutup ini," kata Malikian, yang repertoarnya mencakup pengaruh klasik, gipsi, dan Arab.

Malikian bahkan membawakan Bachelorette lagu milik penyanyi Islandia terkenal Bjork yang menggantikan suaranya dengan biolanya.

Pandemi covid-19 yang kini melanda dunia, juga berdampak pada Malikian saat dia berada di tengah tur dunia, sehingga membatalkan jadwal konsernya. Sejauh ini, dia telah tampil di aula Olympia yang terkenal di ibu kota Prancis, tetapi masih ada jadwal pertunjukan di Moskow, Milan, dan Buenos Aires, yang belum dapat diselesaikannya.

Tahun lalu, Malikian menghabiskan masa karantina di era pandemi ini di Spanyol bersama putranya. Mereka mengarang banyak lagu yang rencananya dirilis di album yang lain. Di negara itu, ia juga menggelar konser di sebuah aula meski dengan batasan kapasitas yang ketat serta kebijakan tempat duduk dengan jarak aman, dan penggunaan masker.

"Konsernya sangat mengharukan. Saya pikir akan sangat sulit tetapi itu luar biasa karena orang-orang, meskipun takut, tetap datang untuk mendengarkan kami dan ini sangat menggembirakan."

Dia berharap pandemi ini akan menyatukan masyarakat dunia, bukan malah menciptakan lebih banyak sekat dan kebencian. (AFP/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya