Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
MUSIM semi menjadi masa yang ditunggu-tunggu oleh para pecinta bunga dan taman di Inggris. Pasalnya di musim ini The Royal Horticultural Society (RSH) akan menggelar salah satu acara ikoniknya dan telah berusia 108 tahun, yakni Chelsea Flower Show (CFS).
Namun, adanya pandemi Covid-19 menuntut RHS untuk beradaptasi sehingga menggeser festival taman bunga itu ke musim gugur. Dengan begitu CFS, mundur dari jadwal semula pada 18 hingga 23 Mei ke 21 hingga 26 September 2021.
Dilansir dari portal RHS, Direktur Jenderal RHS, Sue Biggs menyadari jika musim gugur kemungkinan tidak nyaman untuk semua orang. Akan tetapi ia berjanji akan mengupayakan semua hal untuk mendukung acara dan membuat pertunjukan menjadi momen bersejarah.
"Sungguh menarik untuk melihat berbagai hortikultura dan memamerkan kunci berkebun di musim gugur dalam pertunjukan bunga paling terkenal di dunia. Kami yakin akan banyak desainer dan pembibit yang berharap dapat bekerja dengan tanaman berbeda yang tidak akan tersedia di bulan Mei," tuturnya, seperti dilansir dari laman RHS, Minggu, (31/1).
Salah satu pakar taman di Inggris, Alan Titchmarsh mengatakan kekayaan tanaman di musim panas dan musim gugur akan menjadi penghibur dan pencerah sepanjang perjalanan menuju musim dingin. "Ini seharusnya menginspirasi kita, seperti yang belum pernah kita lakukan sebelumnya. Chelsea musim gugur menawarkan kesempatan untuk memperluas cakrawala berkebun kita," katanya, seperti dilansir Daily Mail.
Sejumlah desainer taman terbaik di Inggris turut membagikan konsep eksklusifnya untuk CFS mendatang. Pembawa Acara Berkebun di salah satu stasiun televisi, Mark Lane, misalnya, mengatakan bahwa festival tahun ini akan menjadi pertunjukan penuh warna.
"Saya menggunakan kursi roda, jadi saya telah merancang taman pertunjukan Chelsea milik saya agar dapat diakses sepenuhnya oleh tukang kebun difabel. Ada dinding air yang mengalir, pusat fitur air, dan tempat duduk yang teduh. Tanaman yang saya pilih adalah tanaman keras dan santai yang tahan kekeringan dan akan berbunga dari tahun ke tahun, termasuk Persikaria merah muda, Perovskia biru, Salvia Nemorosa Ostfriesland ungu dan rumput air mancur berwarna merah, Pennisetum Setaceum 'Rubrum'," tuturnya.
Peraih Tiga Medali Emas CFS, Paul Hervey-Brookes mengatakan bahwa ia turut menyiapkan taman sebagai 'ruang penyembuhan' dengan konsep pedesaan modern. Selain dapat digunakan sebagai lahan untuk menanam bunga dan buah, konsep yang ia tawarkan kali ini juga dapat digunakan untuk 'menikmati kesuburan' di bulan September.
"Saya telah menanam Althaea cannabina merah muda, daun palem marshmallow yang keras dan dekoratif, dan hisop Agastache raksasa, yang sangat bagus untuk menarik perhatian lebah. Ada juga tiga sarang lebah, meski tidak semuanya untuk lebah. Ketika saya mendesain taman di Jepang, saya melihat bahwa mereka menggunakan sarang kosong untuk menyimpan peralatan dan kompos," terang Hervey-Brookes.
Hervey-Brookes yang kehilangan pasangannya empat tahun lalu mengatakan bahwa keberadaan taman juga tidak kalah penting untuk mereka yang melewati masa-masa duka. "Ini adalah tempat untuk menemukan penghiburan. Saya berharap Chelsea akan menjadi refleksi bahwa di saat seseorang mengalami kehilangan yang sangat tragis, taman dapat menyembuhkan," pungkasnya. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved