Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
UNTUK Anda yang ingin mengasingkan diri atau sejenak menepi dari rutinitas, Pulau Sabolo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga bisa menjadi salah satu tujuan. Hanya berjarak 30 menit dengan kapal cepat dari Labuan Bajo, di pulau tanpa penduduk ini berdiri sanggraloka (resor) yang dikelola Le Pirate.
Sanggraloka di Sabolo ini di desain untuk pengunjung yang hanya datang dalam kelompok kecil. Terdiri atas dua tipe kamar, beach hut (gubuk pantai) yang diisi oleh maksimal dua orang dan tipe glamping dengan dimensi yang lebih besar.
Tidak ada AC atau kipas angin di seluruh kamar lantaran konsep yang diusung ialah eko-sanggraloka. Para tamu diajak untuk menikmati angin malam pantai Sabolo yang menyelusup
ke kamar.
“Karena di sini panas sekali, kami memakai sistem kelistrikan dengan tenaga surya. Jadi untuk 20 kamar dan kegiatan di dapur dan bar, kami menggunakan energi terbarukan. Kami juga tidak menyediakan kulkas, melainkan memilih kotak pendingin dengan mengisinya menggunakan es. Listrik dari tenaga surya paling digunakan untuk lampu kamar dan pengisi daya gawai,” ungkap Guest Relation Le Pirate Sabolo, Ahmad Fajar Shodiq, kepada Media Indonesia.
Suasana Sabolo, selain sangat mendukung untuk mengasingkan diri, sebenarnya juga sangat sesuai bagi pasangan yang tengah menjalin romansa. Atau, pasangan rumah tangga yang memang tengah ingin berlibur dan sejenak jauh dari anak-anak.
“Konsepnya memang ditujukan untuk orang dewasa. Riskan juga karena kamar beach hut itu kan pakai anak tangga. Jadi kalau mau ke toilet juga harus naik-turun karena kamar
mandinya adalah kamar mandi bersama. Jadi ya ingin bawa pengalaman camping, satu kamar hanya untuk dua orang,” tambah Jo
Di Sabolo, pengunjung ditawari beberapa paket. Yang paling sederhana ialah paket kunjungan tanpa menginap (day trip) dan paket menginap semalam. Untuk paket day trip seharga
Rp360 ribu termasuk transportasi, pengunjung diajak untuk mengalami beberapa kegiatan yang telah dirancang pengelola sanggraloka. Seperti kano dan snorkeling, dan bebas akses semua fasilitas di area Le Pirate Sabolo.
“Karena ini memang pulau privat, mereka yang datang ke sini memang dikenai biaya. Tapi pantainya tetap milik umum. Mereka yang ingin menggunakan fasilitas di resor atau masuk area resor dikenai biaya Rp200 ribu per orang,” jelas Jo.
Adapun untuk paket menginap semalam, ada dua pilihan kamar. Tipe kamar beach hut dibanderol Rp1,2 juta dan tipe kamar glamping Rp1,6 juta. Harga paket sudah termasuk sarapan, makan malam, dan akses kapal pulang-pergi. “Untuk paket menginap semalam, pengunjung hitungannya dapat dua hari penuh. Karena kapal berangkat setiap pukul sepuluh pagi dan yang mengantar ke darat pukul empat sore,” imbuhnya. (Jek/M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved