Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
GALERI Nasional (Galnas) Indonesia kembali menyenggarakan salah satu agenda tahunannya yakni 'Pameran Keliling'. Tahun ini, event tersebut diadakan di Semarang, Jawa Tengah.
Kurator Pameran, Adin dan Ko-Kuratornya, Pujo Nugroho memilih 'Udan Salah Mongso (Rain in The Wrong Season)' sebagai tajuk utama dalam pameran keliling Galnas ke-21 ini.
Mereka juga didukung Kolektif Hysteria, komunitas yang berusaha membangun ekosistem seni dan kreativitas dengan melibatkan kampus, masyarakat kampung, maupun publik secara umum.
Adapun 'Udan Salah Mongso' yang ditetapkan sebagai tema pameran kali ini, diambil dari frasa masyarakat pedesaan di Jawa Tengah, yang biasanya diutarakan untuk menyikapi perubahan musim tanam dan panen akibat musim yang tidak menentu.
Masyarakat Jawa Tengah sendiri selama ini membagi musim menjadi dua yakni rendheng (hujan) dan ketigo (kemarau). Biasanya, musim hujan terjadi mulai Oktober hingga April, dan kemarau mulai April hingga Oktober. Akan tetapi patokan tersebut menurut mereka sudah tidak berlaku lagi.
“Tema tersebut dipilih untuk merespons situasi kekinian terkait dengan perubahan iklim yang mempunyai dampak luar biasa terhadap ekosistem kehidupan, tidak terkecuali kondisi pandemi saat ini,” kata Adin, melalui siaran pers yang diterima Media Indonesia, Selasa, (1/12).
Delapan lokasi di Semarang telah dipilih untuk menampilkan karya dalam pameran ini. Lokasi tersebut, lebih tepatnya berada di Kampung Bandarharjo, Bustaman, Jatiwayang-Ngemplak Simongan, Kemijen, Petemesan, Randusari-Nongkosawit, dan Sendangguwo, serta Subali-Krapyak.
Selain itu, pameran juga akan menampilkan arsip proyek seni yang telah dibuat dan diinisiasi Kolektif Hysteria. Seluruh karya tersebut kemudian disajikan dalam format daring, yang dapat diakses melalui laman galnasonline.id mulai hari ini.
Adapun sejumlah perupa dan karya yang tampil dalam pameran kali ini ada Arief Hadinata & Stokemaki dengan mural 'Salah Wanda, Ora Gambar Tambah Salah', Rezto SAM kru dengan mural 'Akad', serta Poharin dan Alodia dengan cat semprot berjudul Wayang Sambit. Selain itu, ada juga mural 'Bukit's Heart' dari Valeriana Grajales, lalu mural 'Ingon' dari Kolektif Hysteria, serta instalasi 'Untitled' dari Uptown Crew.
Kepala Galnas, Pustanto mengatakan Kolektif Hysteria dan Semarang dipilih karena memiliki keterikatan dan catatan penting untuk melengkapi khazanah seni kolektif. Kapabilitasnya diharap dapat memperkuat ekosistem seni rupa nasional yang telah ada. Ia juga berharap sajian karya kali ini dapat memberikan referensi dan rekomendasi terhadap seni rupa Indonesia dan perkembangannya.
“Pameran ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengokohkan semangat berkarya, kebersamaan, serta identitas seni rupa Indonesia,” pungkasnya. (M-4)
Akses terhadap seni masih belum menyeluruh dan mayoritas masyarakat Indonesia masih memandang rendah terhadap bidang ini.
Dewi Motik Pramono meluncurkan buku inspiratif yang menceritakan perjalanan hidupnya
Selama kunjungan ke Burkina Faso pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengembalikan ‘warisan’ Afrika ini dalam waktu lima tahun.
Upaya untuk menghidupkan kembali karya seni patung dilakukan pameran seni Art Jakarta Gardens 2024
KESENIAN tradisional seperti tari, musik, teater, dan tradisi lisan merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki setiap daerah di Indonesia.
#BergerakDenganBATIK Dance Challenge mengajak generasi muda untuk BATIK (Berani Angkat Tradisi Indonesia Kita) dengan mengikuti gerakan dance dari Brandon De Angelo di TikTok.
Karya yang dipamerkan merupakan hasil pertimbangan kurasi pihak galeri maupun diskusi kurator - tim pameran (pengurus Gorta)
Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kini semakin meluas, termasuk di bidang seni. Seperti apa praktiknya?
Memiliki ciri khas motif warna cerah, batik Banyumasan di galeri tersebut membutuhkan proses waktu sekitar dua minggu untuk setiap helai kainnya.
PrizedMoments diadakan karena terinspirasi oleh penjualan revolusioner Beeple NFT pada 2021
Grey Art Gallery yang berada di Jalan Braga ini rutin mengadakan pameran dan penghargaan untuk pelaku seni.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved