Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
OBSERVATORIUM Stratosfer NASA untuk Astronomi Inframerah (SOFIA) mengonfirmasi, untuk pertama kalinya, terdapatnya air di permukaan bulan. Penemuan ini menunjukkan air dapat didistribusikan ke seluruh permukaan bulan dan tidak terbatas pada tempat-tempat yang dingin dan berbayang.
SOFIA mendeteksi molekul air (H2O) di Kawah Clavius, salah satu kawah terbesar yang terlihat dari Bumi, yang terletak di belahan selatan bulan. Pengamatan sebelumnya terhadap permukaan bulan mendeteksi beberapa bentuk hidrogen, tetapi tidak dapat membedakan antara air dan kerabat dekatnya, hidroksil (OH). Data dari lokasi ini mengungkapkan air dalam konsentrasi 100 hingga 412 bagian per juta (setara dengan sebotol air 12 ons) terperangkap dalam 1 meter kubik tanah yang tersebar di permukaan bulan. Meski jumlahnya sedikit, penemuan ini menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana air dibuat dan bagaimana ia bertahan di permukaan bulan yang keras dan tidak berudara.
Hasil yang didapat SOFIA dibangun berdasarkan penelitian bertahun-tahun sebelumnya yang meneliti keberadaan air di bulan. Ketika astronaut Apollo pertama kali kembali dari bulan pada 1969, bulan dianggap benar-benar kering.
Kali ini SOFIA menawarkan cara baru untuk melihat bulan. Terbang di ketinggian hingga 45 ribu kaki, pesawat jet Boeing 747SP yang dimodifi kasi ini dengan teleskop berdiameter 106 inci mencapai di atas 99% uap air di atmosfer bumi untuk mendapatkan pandangan yang lebih jelas tentang alam semesta inframerah. Dengan menggunakan Faint Object Infrared Camera for the SOFIA Telescope (FORCAST), SOFIA dapat mengambil panjang gelombang spesifi k yang unik untuk molekul air, pada 6,1 mikron, dan menemukan konsentrasi yang relatif mengejutkan di Kawah Clavius yang cerah itu. (Sciencedaily/nytimes/*/L-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved