Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Merayakan Kesetaraan Ukuran dalam Fesyen

Putri Rosmalia
25/10/2020 03:55
Merayakan Kesetaraan Ukuran dalam Fesyen
Kesetaraan ukuran dalam fesyen(Dok.Hanbai)

MENCARI busana yang sesuai dengan ukuran memang bukan perkara mudah bagi orang dengan tubuh postur tubuh besar  (plus size).
Industri fesyen siap pakai (ready to wear) hanya mengeluarkan pakaian dengan ukuran rata-rata.

Namun, seiring waktu busana berukuran besar atau fashion big size semakin memiliki tempat di industri fesyen dunia. Perbedaan bentuk tubuh manusia semakin dihargai dan dianggap sebagai peluang bisnis baru dalam dunia fesyen. Dengan kata lain, tidak hanya dalam gender, kesetaraan soal ukuran tubuh semakin disadari dunia.

Sebut saja Rihanna, pelantun lagu Diamond tersebut membuat gebrakan dengan membuat fesyen big size menjadi selangkah lebih maju. Label pakaian dalamnya, Savage X Fenti, baru saja merilis pakaian dalam untuk lelaki bertubuh plus size.

Sebelumnya ia juga telah mengeluarkan seri lingerie big size untuk wanita. Setidaknya sejak 3 tahun terakhir ia menghilangkan kesan eksklusivitas size pada produk-produk pakaian dalam wanita garapannya.

Penerimaan masyarakat pada ragam bentuk tubuh yang tak selalu langsing bak supermodel juga semakin besar terlihat pasca-bermunculannya selebritas dan model bertubuh plus size. Mulai dari Ashley Graham hingga Lizzo. Saat ini beberapa brand ternama seperti H&M, Old Navy, hingga Cotton On juga telah merambah bisnis pakaian big size. Secara berkala mereka merilis koleksi pakaian yang memilili ukuran yang lebih besar.

Di Indonesia, bisnis busana big size juga mengalami peningkatan. Para pengusaha di bidang fesyen mengakui bahwa peluang usaha busana big size masih sangat terbuka dan berpotensi besar.

Salah satu label lokal yang fokus berbisnis busana big size adalah Julien Bigsize. Toko milik Liena Sasmitapura tersebut membuat etalase daring yang terpampang di akun Instagram @julien.bigsize.

Liena menjelaskan, ia memulai bisnis pakaian big size sejak 2002. Ia sudah merintis bisnis tersebut sejak belum banyak yang melirik busana big size sebagai bisnis yang menjanjikan.

“Peluang bisnis ini masih sangat luas di Indonesia, pemainnya juga belum banyak, itu kenapa saya putuskan memilih bisnis ini,” ujar Liena, saat dihubungi Media Indonesia, Kamis, (22/10).


Material

Dalam membuat produknya, Liena menjelaskan memilih beberapa material yang cenderung tak panas dan menyerap keringat. Mulai dari katun, rayon, dan viscose. Sementara untuk celana dipilih bahan yang lentur.

Model yang dirilis juga bervariasi. Mulai dari tunik, kaos, blouse, hingga piyama. Blouse diakui sebagai model yang paling banyak diproduksi dan diminati.

Dalam proses produksi, Liena menjelaskan bahwa tak ada perbedaan signifikan dari proses produksi pakaian berukuran standar. "Kesulitan di produksi tidak ada.Perbedaan dengan ukuran standar hanya tidak semua model yang sedang tren cocok diproduksi dan dipakai untuk ukuran besar," ujarnya.

Merek lain yang juga menjual produk pakaian big size adalah Hanbai. Bisnis yang dijalankan sejak 2015 itu hingga saat ini terus berkembang seiring semakin meningkatnya jumlah konsumen.

“Sebenarnya industri ini memang belum terlalu banyak pemainnya padahal kebutuhannya ada. Sementara plus size yang butuh juga lumayan banyak tapi belum banyak yang provide. Jadi peluangnya cukup besar,” ujar Reynaldo, co-founder Hanbai.

Reynaldo mengatakan ia dan sang istri menjalankan sendiri bisnis Hanbai. Mulai dari proses desain hingga penjualan melalui toko daring @hanbai.store di Instagram dan beberapa e-commerce.

Ia mengakui bahwa setidaknya dua tahun terakhir bisnis pakaian big size mulai menggeliat. Khususnya setelah toko daring makin banyak digunakan. Karena itu, ia berupaya terus berkreasi menghadirkan ragam model sebagai pilihan.

“Model mencoba mengikuti tren fesyen, tetapi tetap simpel. Karena kalau sepenuhnya ikuti fashion standar memang tidak mudah karena banyak yang rumit," ujarnya.

Dijelaskan Reynaldo, tak semua poladan potongan model pakaian ukuran standar dapat diaplikasikan pada pakaian big size. Dibutuhkan uji coba lebih dulu untuk memastikan tak ada bagian yang janggal atau terkesan memaksakan.

“Karena ada perbedaan cutting nya. Tapi over all sama saja. memang kita harus lakukan trial and error dulu juga. Kami melewati proses itu," ujarnya.

Pada produk Hanbai bervariasi mulai dari baju terusan, tunik, jumpsuit, hingga daily wear simpel yang saat ini tengah jadi buruan konsumen. Tak ada ciri khusus pada variasi model atau motif. Namun, Reynaldo menekankan tipe pakaian yang modis yang simpel, elegan, dan nyaman digunakan.

Ke depan, ia berharap akan bisa semakin memperbanyak model yang dirilis. Ia berharap dalam waktu dekat pandemi berakhir sehingga model yang dirilis bisa lebih variatif untuk keperluan bepergian dan busana kerja. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya