Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
JAKARTA terpilih menjadi tuan rumah perhelatan kongres penerbit dunia International Publishers Association (IPA) 2022 yang akan diumumkan secara resmi di acara Frankfurt Book Fair, 14 Oktober 2020. Selayaknya helatan itu menjadi momentum untuk meningkatkan semangat literasi di Indonesia. Salah satu yang patut dimanfaatkan para penerbit Indonesia adalah membangun jejaring penerbit di level internasional.
"Saya rasa banyak sekali manfaat yang bisa didapat jika nanti Kongres IPA ini ada di Jakarta, khususnya bagi para penerbit," ungkap Ketua Harian Jakarta World Book City Laura Bangun Prinsloo di diskusi daring bertajuk Jakarta Sebagai Tuan Rumah Kongres Penerbit Internasional ke-33 – Alih Wahana Konten Sebagai Masa Depan Penerbitan, Rabu (23/9).
Laura mengungkap betapa berharganya jejaring penerbit internasional di kala pandemi. Banyak penerbit di Eropa dan Amerika yang menggalami kenaikan penjualan buku hingga 200-300%. Di sisi lain, banyak penerbit di negara berkembang malah kesulitan. Ia mencontohkan sebuah penerbit kecil di Indonesia yang penjualan buku menurun hingga 60% saat pandemi. Untungnya mereka terbantu dengan penjualan hak. Karena jejaring internasional yang mereka miliki.
"Sehingga negara yang penjualan bukunya meningkat tajam, sedang mencari konten dan terus berproduksi. Malah pemasukan dari penerbit kecil-menengah di Indonesia ini malah paling besar gara-gara penjualan right," tambahnya.
Yang jelas, menurut Laura, akselerasi kegiatan terkait literasi akan semakin cepat dengan adanya kegiatan berskala besar seperti IPA 2022. "Akselerasi kegiatan-kegiatan yang terkait literasi ini lebih cepat jika ada kegiatan seperti IPA 2022," tambahnya.
Ronny Agustinus dari Penerbit Marjin Kiri mengungkapkan keyakinan atas kebermanfaatan jejaring internasional yang diperoleh dari mengikuti kegiatan bertaraf internasional, seperti IPA 2022.
"Saya merasa jejaring ini perlu. Dan saya yakin, sama seperti keikutsertaan kita di event-event internasional, saya yakin akan ini (IPA 2022) akan berpengaruh positif terhadap perbukuan kita," ungkap Ronny.
Ketua Umum IKAPI Rosidayati Rozalina juga mengungkap keuntungan ketika Indonesia dipandang berkilau dalam ranah literasi dunia. Ia mencontohkan ketika Indonesia menjadi Guest of Honour di Frankfurt Book Fair 2015. Indonesia sukses memukau pada helatan itu. Kesuksesan itupun lalu merembet. Literasi menjadi fokus perhatian. Itulah sasaran sebenarnya.
"Begitu kita sudah tampil memukau di internasional, perhatian dunia dan perhatian kita sendiri akan langsung naik. Pada saat itu juga, di tahun yang sama, Pak Menteri menerbitkan Permen yang mewajibkan anak sekolah membaca 15 menit sebelum masuk kelas," ujar perempuan yang akrab disapa Ida.
Menjadi tuan rumah IPA 2022 memang sebuah kebanggaan. Lebih lanjut dari kebanggaan, kegiatan itu harus dimanfaatkan untuk menarik perhatian masyarakat pada literasi.
"Sebetulnya yang kita kejar adalah perhatian masyarakat, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional," pungkasnya. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved