Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Berpuisi untuk Negeri

Galih Agus Saputra
23/8/2020 02:55
Berpuisi untuk Negeri
(MI/Seno)

HUT ke-75 RI memang sudah lewat hampir seminggu, tetapi teman-teman di berbagai daerah masih menggelar aktivitas untuk merayakannya. 

Sobat Medi yang tergabung dalam Komunitas Taman Kecil, misalnya, membuat kegiatan membaca dan menulis puisi. Teman-teman kita yang tergabung komunitas ini berusia 3–12 tahun. 

Sebelum pandemi, mereka rutin menerbitkan majalah dinding di kampung. Kini dengan adanya anjuran untuk tetap tinggal di rumah, kegiatan literasi mereka tetap berlangsung, tapi secara daring.

Salah satu anggota Komunitas Taman Kecil yang aktif menulis puisi ialah Nova Azzalia Putri. “Saya senang menulis puisi soal tanaman,” kata siswi kelas empat SD itu kepada Medi saat wawancara tertulis melalui surel, Rabu (19/8).

Bagi siswa SD Negeri 1 Parakancanggah, Banjarnegara, itu, kemerdekaan ialah kebahagiaan yang perlu disyukuri. Oleh karena itu, untuk mendatangkan kebahagiaan, ia perlu menulis segala sesuatu yang baik.

“Untuk menjadi merdeka, kita harus jadi orang baik. Teman-teman di seluruh Indonesia, mari bersama-sama menjadi baik dan selalu mensyukuri kemerdekaan,” tuturnya.

Selain Nova, ada juga teman kita Gizelia Putri. Teman kita yang kini belajar di kelas enam itu, mengaku sudah menulis puisi sejak kelas tiga. Apa yang ia tulis biasanya berhubungan dengan segala sesuatu yang ditemui di lingkungan atau kehidupan seharihari. 

“Aku menulis apa pun yang aku temui di sekitarku. Terkadang aku melihat situasi, seperti cuaca atau mengikuti tema puisi, seperti halnya puisi kemerdekaan. Kemerdekaan adalah kebahagiaan rakyat. Biasanya kita merayakannya dengan meriah. Walau tahun ini tidak semeriah tahun sebelumnya, kita tetap perlu bersyukur,” tutur teman kita yang kelak ingin menjadi polwan itu.

Gizelia selanjutnya menuturkan kalau perbedaan perayaan HUT RI tahun ini dan tahun lalu juga ia tuliskan dalam puisi. Lebih dari itu, ia juga mengajak kita semua berdoa agar pandemi ini segera reda dan perayaan HUT RI tahun depan bisa kembali ramai seperti tahun-tahun sebelumnya.

‘Biasanya di 17 Agustus ada perlombaan di kampungku dan ada perayaan kemerdekaan. Di kampungku juga ada tari kreasi, tapi di perayaan tahun ini bakal sepi. Kita tetap harus di rumah, harus mencegah virus korona, dengan kehidupan yang berbeda’. Begitulah kutipan salah satu puisi yang ditulis Gizela.


Senang

Selain dilakukan di rumah, menurut kakak pendamping Komunitas Taman Kecil, Bagus Likurnianto, kegiatan literasi teman-teman kita ini juga diadakan setiap Jumat dan Sabtu di Rumah Belajar atau lebih tepatnya di Jalan Tamansari No 22 Parakancanggah, Banjarnegara. 

Tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan. Kalau sedang mau belajar, lanjutnya, teman-teman biasanya ditawari bahan bacaan terlebih dahulu. Sementara itu, kalau sedang ingin menulis, mereka diberi materi terlebih dahulu tentang teknik sederhana atau cara menulis.

“Kalau ada momentum seperti hari kemerdekaan, kami beri tema, kalau tidak mau menulis sesuai tema, ya, kami bebaskan. Suka-suka saja, yang penting anak-anak senang. Mereka bebas mau menulis apa pun, baik puisi, pantun, cerita, maupun menggambar bagi yang belum bisa menulis,” tutur pendamping yang oleh anak-anak akrab disapa Mas Bagus itu. 

Karya anak-anak, baik puisi, gambar, maupun kalimat harapan, kemudian ada yang dituangkan dalam bentuk poster. Menurut Mas Bagus, Komunitas Taman Kecil selama ini tidak menaruh target atau cita-cita yang terlalu tinggi dalam kegiatan literasi. Adanya minat literasi saja sudah cukup. 

“Selain itu, juga untuk mengarahkan anak-anak kepada gerakan gemar membaca sejak dini atau barangkali memberi semangat dan sedikit bekal bagi mereka yang ketika dewasa nanti ingin menjadi penulis,” tambahnya.

Mas Bagus mengungkapkan jika peran orangtua sangat penting dalam menumbuhkan minat literasi. Bagaimana pun karya mereka, anak-anak akan merasa senang dan termotivasi jika orangtua ikut memberikan apresiasi. Inilah dampak positif lain yang ingin disebarkan komunitas tersebut di masyarakat. (M-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya