Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Pemakaian masker dalam durasi lama tak terhindarkan di masa adaptasi kebiasaan baru, terutama untuk orang-orang yang harus beraktivitas di luar rumah.
Meski masker jadi pelindung dari infeksi virus korona, pemakaian terlalu lama dapat menimbulkan masalah pada kulit wajah.
Dokter spesialis kulit dan kelamin Vitresa Zamri membeberkan masalah kulit yang dapat terjadi gara-gara memakai masker berikut dengan solusinya.
Pemilik kulit berminyak yang mudah berjerawat punya kecenderungan untuk berjerawat akibat pemakaian masker dalam waktu lama.
"Memakai masker membuat panas, lembap dan keringat serta kotoran terkumpul di area masker, ini menjadi tempat munculnya kuman dan jerawat untuk mudah muncul," kata Vitresa dalam seminar Edukasi "Adaptasi Kebiasaan Baru: Cara Baru Gaya Hidup, Cara Baru Saling Jaga", Rabu (22/7).
Biasanya, jerawat muncul di bagian bawah wajah, terutama pada daerah rahang yang tertutup oleh masker.
Sementara itu, pemilik kulit kering yang mudah iritasi bisa merasakan dampak yang berbeda. Memakai masker terlalu lama dapat membuat kulit semakin kering dan mudah iritasi.
"Apalagi di tepian masker," katanya.
Solusinya, cuci wajah secara teratur dengan sabun yang sesuai dengan tipe kulit wajah. Bagi pemilik wajah berjerawat, setelah melepas masker segera bersihkan kulit dengan toner untuk mengangkat sisa kotoran. "Double cleansing kalau perlu," kata dia.
Perhatikan kulit wajah. Bila sudah mulai muncul jerawat, segera totolkan obat jerawat di tempat tersebut.
Namun bila jerawat sudah terlampau banyak dan menimbulkan infeksi, dia menyarankan untuk berobat ke dokter demi mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Sementara itu, pemilik kulit kering dianjurkan untuk mencuci wajah dengan sabun khusus kulit sensitif. Jangan lupa untuk selalu memakai pelembap kulit yang sesuai dengan jenis kulit. "Harus ada pelembap buat wajah dan tangan di tas kosmetik yang kita bawa, ini kecil tapi penting," katanya.
Perawatan ekstra juga berlaku untuk tangan karena saat ini orang dianjurkan untuk sering mencuci tangan demi menjaga kebersihan. "Memakai sabun dengan detergen dan antiseptik dengan basa tinggi lama-lama mengikis lapisan barrier, kulit jadi kering, retak dan pecah," katanya.
Ini menimbulkan rasa tak nyaman, perih bahkan luka. Kendati demikian, cuci tangan secara rutin memang dianjurkan. Oleh karena itu, dia menganjurkan untuk rajin menggunakan pelembap pada tangan sehingga kulit tidak kering. (OL-12)
PEMBERSIHAN merupakan awal dari langkah menjaga kesehatan kulit. Namun, pemberihan pun perlu dilakukan secara hati-hati.
Meski tidak merasa lelah, tubuh dan mata perlu diistirahatkan agar tetap menjaga keseimbangan imun dan menghindari diri dari stres.
Ahli kulit juga menyebutkan bahwa terpapar cahaya biru hingga 8 jam sehari juga berbahaya bagi kulit.
Untuk memudahkan, pada wajah Anda bisa mengeluarkan isi produk hingga satu ruas jari telunjuk.
MASA pandemi covid-19 saat ini membuat setiap orang memiliki kecenderungan untuk tidak memedulikan penampilan karena jarang bertemu dengan orang lain atau jarang berada di keramaian.
Selain mencuci muka secara rutin, eksfoliasi pada kulit wajah sangat diperlukan untuk mengangkat sel-sel kulit mati.
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved