Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Semangat Menyambut Tahun Ajaran Baru

Galih Agus Saputra
05/7/2020 01:15
Semangat Menyambut Tahun Ajaran Baru
(MI/Seno)

APA kabar sobat Medi? Sebelumnya, Medi ucapkan selamat ya buat kalian yang sudah melalui proses belajar di tahun ajaran lalu.

Kini, tahun ajaran baru sudah di depan mata. Meski banyak di antara temanteman yang masih akan tetap belajar di rumah, khususnya yang tinggal di zona merah, oranye, dan kuning penyebaran virus korona (covid-19), tetap harus semangat belajar di level baru, ya!

Kisah semangat pula yang terlihat dari teman kita bernama Nugroho Novyan Iswiyanto. Iyan--panggilan akrabnya--naik ke kelas 9 di SMP Negeri 2 Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. 

Hingga saat ini, Iyan mengaku belum mendapat kejelasan mengenai proses belajar di tahun ajaran baru. Mengingat beberapa daerah Kabupaten Semarang yang sempat masuk zona merah, bisa jadi proses belajar di rumah berlanjut. Namun, Iyan yang mendapatkan nilai IPA yang cukup bagus di rapornya sudah berancang-ancang semakin meningkatkan nilai. “Saya akan menggunakan buku dari sisa tahun ajaran kemarin.

Saya ingin nilai saya lebih baik dari kemarin dan ingin dapat peringkat kelas agar nanti bisa melanjutkan ke sekolah yang baik bersama guru dan teman-teman baru,” kata pehobi olahraga ini kepada Medi, Kamis (2/7).

Hampir sama seperti Iyan, teman kita dari SD Negeri 2 Kadirejo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yakni Citra Anggun Setiarini juga biasa belajar melalui televisi. Hanya, di tahun ajaran lalu, ia juga kerap berlatih dengan mengisi soal di LKS dan menggambar.

Nilai Anggun rata-rata B di rapor. Anggun lebih suka belajar bahasa Indonesia karena ia senang membuat puisi dan pantun. Untuk mempersiapkan tahun ajaran baru, Anggun sudah membeli buku. “Semoga di tahun ajaran baru nanti saya bisa dapat nilai yang lebih baik karena saya ingin masuk SMP Al-Azhar Salatiga,” kata teman kita yang sekarang kelas 6 ini.

Keinginan untuk meraih nilai yang lebih baik juga ditunjukkan teman-teman kita dari SD Negeri 2 loposepuluh, Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Mereka ialah Laura Ade Maulidiva, Nabila Riska Amanda, dan Novalia Agustina Pratama Putri yang sekarang juga
belajar di kelas 6.

Laura lebih suka mata pelajaran yang sifatnya tematik dan ingin meraih peringkat 10 besar di tahun ajaran baru. Sementara itu, Nabila dan Novalia, sama-sama ingin menjadi juara kelas dan memperbaiki nilai yang kurang baik tahun lalu.

Menurut Laura dan Novalia, belajar yang giat ialah kunci sukses untuk meraih nilai yang memuaskan. Nabila menambahkan, di tahun ajaran ini seorang siswa juga perlu beradaptasi dengan lingkungan baru.

“Saya lebih suka belajar IPA karena mempelajari tentang alam dan makhluk hidup,” imbuh Nabila yang kelak ingin menjadi dokter itu. 

Semangat untuk belajar di sekolah baru juga ditunjukkan teman kita, Aura Activea. Meski di tahun ajaran lalu teman kita yang hobi bersepeda ini terkadang mengalami kesulitan memahami beberapa soal yang kurang penjelasan sebelum adanya pemberlakuan bejalar di rumah, hasil rapotnya tetap memuaskan.

Maka dari itu, ia selanjutnya ingin kembali meraih prestasi di sekolah baru. “Saya ingin menjadi siswa berprestasi di SMP Negeri 3 Batang,” tutur teman kita yang juga gemar membaca buku itu.


Pengalaman baru

Proses belajar-mengajar di masa pandemi ini rupanya juga menjadi pengalaman baru bagi ibu dan bapak guru lo sobat Medi! Ibu guru SD Negeri 3 Karangasem Utara, Batang, Jawa Tengah, Marellia, mengaku pada mulanya tidak menyangka akan merasakan sistem pembelajaran seperti ini. Meski sempat ada kendala, semua itu bisa segera diatasi dengan bantuan para orangtua dan antusiasme belajar siswa.

Ibu Marellia tetap bersyukur, ia dan rekan-rekan guru dapat tetap memberikan pelajaran dengan baik meski dari rumah. Ia juga mengaku mengisi waktu dengan memperbarui ilmu dan keterampilan mengajar sebagai bekal tahun ajaran yang akan datang.

“Syukur alhamdulillah setelah mengikuti pelatihan, meskipun secara daring, kami yakin melalui media-media pembelajaran daring, melalui video pembelajaran, di tahun ajaran baru ini kami lebih siap untuk mengajar di situasi yang genting sekalipun. Insya Allah,” tutur Ibu guru
kelas 6 itu, Rabu (1/7).

Hal senada juga diungkapkan Bapak Guru SD Negeri 2, Kloposepuluh, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, Wanda Rizky Febrianto. Menurut bapak guru kelas 6 itu, sarana dan prasarana memang sangat penting untuk menjembatani proses pembelajaran antara guru, orangtua, dan siswa. Maka dari itu, akan menjadi kendala tersendiri jika ada siswa dan orangtua yang tidak memiliki gawai atau tidak melek teknologi informasi (TI).

“Persiapan mengajar untuk tahun ajaran baru adalah edukasi guru, edukasi siswa, dan edukasi orangtua perihal kegunaan TI dan mulai mencoba pengajaran berbasis TI. Selain itu, juga menyiapkan materi, menyiapkan protokol kesehatan di sekolah, dan menyiapkan sarana yang mendukung kelancaran pembelajaran, seperti media daring berupa video teleconference (Zoom, Google Meet), tes online (Google Form, Quizizz), dan komunikasi aktif online (grup Whatsapp),” tutur guru yang akrab disapa Pak Wanda itu. (M-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya