Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
TIDAK berlarut dalam kecemasan, para desainer Indonesia memilih memacu kreativitas untuk mempertahankan bisnis di tengah pandemi covid-19. Inilah yang setidaknya ditunjukkan oleh lima desainer anggota Indonesian Fashion Chamber (IFC), yakni Rosie Rahmadi, Khairul Fajri Yahya, Philips Iswardono, Hannie Hananto, dan Riri Rengganis.
Kiat kelimanya diungkapkan dalam diskusi online yang dipandu oleh Chairman IFC, yang juga desainer senior asal Bali, Ali Charisma, Senin (22/6)
"Ada kesempatan yang bisa kita ambil dari masa-masa yang kurang baik ini, jadi kita harus pergunakan dan harus tepat waktu, biasanya reaksi kita harus cepat karena suatu hari kalau sudah berubah masanya juga akan berubah trennya," papar Ali Charisma yang selama pandemi ini membuat ragam masker yang edgy.
Desainer sekaligus CEO jenama Gadiza, Rosie Rahmadi mengaku awalnya sempat bingung karena pandemi hingga tidak menyiapkan koleksi lebaran. Menyadari bisnisnya yang terancam, Rosie kemudian memutar otak dan berdiskusi dengan Ali Charisma.
Dari situ, ia kemudian membuat 'Outer Perlindungan Diri' (OPD) yang merupakan produk fesyen bermaterial bahan antiair. "Saya cerita (ke Ali Charisma) tentang jaket yang saya pakai, saya bilang ini anti air, ini memang sejak dulu jadi produk unggulannya Gadiza. Ternyata banyak sekali yang ingin memesan produk ini, karena diluar sana ternyata banyak juga orang yang khawatir untuk keluar rumah," papar Rosie.
Sulitnya bisnis juga sempat dialami Khairul Fajri Yahya yang merupakan desainer sarung Ija Kroeng dari Aceh. Kebijakan PSBB yang sangat ketat berimbas pada penjualan sarung yang turun drastis.
Khairul pun memutuskan untuk mengonversi produksinya ke masker. "Kita segera respon peluang pandemi ini dengan membuat masker yang sangat simpel dan fashionable, cukup baik animonya, kemudian kita pasang brand kita. Orang jadi tahu bahwa kita ternyata juga produksi sarung kan, nah waktu ramadan itu penjualan kita mulai stabil kembali," paparnya.
Sebagai desainer kain-kain Nusantara, bisa dibilang Philip Iswardono telah memiliki pangsa pasar yang stabil. Cukup banyak pelanggannya yang berasal dari kota-kota besar yang rutin koleksi-koleksi terbarunya, bahkan di masa pandemi ini.
Philip mengaku salah satu kiat yang membuatnya sukses untuk bertahan selama pandemi covid-19 ini adalah dengan senantiasa merawat relasi yang telah lama terbangun dengan para pelanggannya. Ia mengaku cukup rutin mengontak para pelanggannya selama masa pandemi, tak hanya itu ia juga memberikan perhatian khusus untuk mereka dengan rutin mengirimkan masker dan berbagai pernik buatannya untuk menjaga relasi dan kepercayaan dari para pelanggan selama covid ini.
Sementara itu desainer Hannie Hananto memilih untuk mengadposi cara-cara milenial untuk mempertahankan eksistensi brandnya selama tiga bulan terakhir ini. Salah satunya dengan mengoptimalkan interaksi dengan pelanggan setianya di berbagai kanal sosial media brand Anemoné miliknya.
"Saya rutin mereview produk saya di Instastory, awalnya tujuannya cuma agar brand saya tidak tenggelam aja, tapi ternyata interaksi dengan pembeli cukup intens di sana dan pembeliannya juga bagus," papar Hannie yang mengaku kini juga memanfaatkan aplikasi tiktok untuk mempromosikan produknya.
"Kita harus bisa membaca apa yang lagi hype, memang ada prinsip jika pasar itu bereaksi terhadap sesuatu yang hype. Kalau temen-temen ikut tiktok nih, pasti di tiktok itu semua videonya lagi hype, jadi justru di situ kita bisa tahu perubahan pasar," tambahnya.
Di sisi lain, desainer Riri Rengganis sempat gagal dalam mendiversivikasi produk saat pandemi. "Saya lakukan evaluasi produk, saya harus putuskan apakah produk yang ada itu relevan untuk dijual atau nggak di saat yang seperti ini. Langkah yang saya pikiran waktu itu adalah membuat menu baru di website untuk menjual kain-kain titipan para pengerajin saya," jelas Riri.
Ia menjelaskan tidak cuma menjual kain tersebut untuk keperluan pengerajin melainkan juga menyediakan jasa jahit. Selain itu, ia juga memproduksi masker premium.
"Saya luncurkan masker yang premium, yang saya matching-in dengan koleksi busana saya yang best seller, terus saya tawarkan ke mereka, cukup baik responnya dan lambat laun produksi saya mulai stabil lagi," pungkasnya. (M-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved