Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PANDEMI covid-19 yang merebak di berbagai wilayah dunia, berdampak pada diterapkannya penjarakan fisik (physical distancing), bekerja dari rumah (work from home), maupun karantina diri, guna mencegah risiko penularan virus baru tersebut.
Untuk berbelanja pun orang disarankan sedapatkan mungkin menggunakan layanan belanja daring agar menghindari frekuensi ke luar rumah. Meski begitu tetap saja ada kalanya kita tidak dapat menghindari belanja ke luar rumah, lalu bagaimana caranya agar terlindung dari bahaya covid-19?
1. Rencanakan Jadwal Berbelanja
Direktur penelitian di Center for Public Health Initiatives, University of Pennsylvania, Carolyn Cannuscio, mengatakan jangan menunggu sampai bahan makanan di dapur dan kulkas kosong baru kemudian berbelanja. Sebaliknya ia menyarankan, untuk memberikan waktu lebih ketika merencanakan berbelanja. Misalnya, jika toko penuh sesak, dapat kembali mencoba hari esoknya. Hal tersebut dapat menghilangkan rasa kepanikan jika stok makanan atau bahan pokok lainnya kedapatan habis dan toko penuh atau terkendala hal lain.
Minimalisir frekuensi belanja sedapat mungkin tanpa perilaku menimbun, misalnya seminggu sekali guna mengurangi risiko paparan dengan kontak orang lain. Buatlah daftar belanja di kertas alih-alih ponsel, sehingga mengurangi risiko transfer partikel virus ke ponsel saat sedang berbelanja dan menyentuh produk-produk di toko. Usahakan satu orang saja di tiap rumah tangga yang pergi berbelanja, karena dapat menurunkan risiko paparan virus di rumah dan mengurangi jumlah kepadatan orang di toko.
3. Saat Berbelanja
Kenakan masker saat berbelanja dan bawa selalu hand sanitizer untuk digunakan setiap kali memegang permukaan dengan intensitas sentuh tinggi. Seorang juru bicara CDC AS merekomendasikan orang-orang yang berbelanja di toko untuk membersihkan keranjang atau troli dengan lap atau tisu yang diberi cairan desinfektan, khususnya pegangan dan area permukaan lainnya.
Jagalah jarak sekitar 2 meter saat berbelanja di toko atau supermarket. Ketika mendapati lorong supermarket yang ramai, lewati atau tunggu orang pergi. Sentuh sesedikit mungkin produk dan jangan sentuh area wajah. Jika memungkinkan, pilih opsi pembayaran non-tunai guna meminimalisir kontak.
3. Selepas Berbelanja
Segera cuci tangan setelah selesai berbelanja. Kemudian setibanya di rumah, copot sepatu, cuci tangan kembali, lakukan langkah desinfektan, dan segeralah mandi. CDC AS menyebut sampai saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan penularan covid-19 dari makanan atau kemasan makanan, namun diimbau untuk selalu mencuci tangan sebelum memegang makanan, sesudah memegang kemasan makanan, menurunkan barang belanjaan, dan membersihkan permukaan dapur seperti meja, gagang kabinet, dan sakelar lampu. Tak lupa, cucilah tas belanja yang habis digunakan.
4. Jika Menggunakan Layanan Belanja Daring
Menggunakan belanja daring pun tetap memiliki risiko terkena covid-19, yakni dari interaksi dengan pengantar maupun dari barang-barang itu sendiri. Sebab itu begitu menerima barang belanjaan segera taruh ditempat yang dapat digunakan sebagai pembersihan. Bersihkan plastik belanja dengan dijemur di bawah matahari atau cuci.
Untuk sayur dan buah-buahan, bersihkan dengan mencucinya menggunakan cairan pembersih yang aman untuk makanan. Sementara untuk barang-barang lain yang dikemas plastik maupun berbagai makanan kemasan, bersihkan kemasan-kemasan itu dengan handsanitizer.
Untuk makanan matang, buka dari kemasan dan panaskan kembali. Tidak lupa, cuci tangan anda dengan sabun selama 20 detik. (Time.com/M-1)
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved