Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
JIKA anda termasuk yang merayakan valentine maka saatnya berpikir ulang untuk memilih kado cokelat ataupun mawar. Dilansir Washingtonpost.com, Selasa (11/2), nyatanya banyak produksi kakao dan distribusi bunga mawar menghasilkan kerusakan lingkungan yang tidak sepele.
Dua pertiga dari kakao dunia diproduksi di Pantai Gading Afrika Barat dan industri tersebut lekat dengan deforestasi. Negara itu telah kehilangan 80% hutannya selama 50 tahun terakhir akibat industri kakao.
Tahun lalu, perusahaan sertifikasi cokelat Utz menemukan lebih dari 4.900 kebun kakao berlokasi di dalam hutan lindung nasional di Pantai Gading.
Hutan tropis yang sehat diperlukan untuk menarik karbon dari udara. Ketika pohon ditebang dan membusuk, mereka justru menjadi sumber karbon. Menurut Woods Hole Research Center, deforestasi menyumbang 10% dari emisi karbon dioksida tahunan.
Perusahaan permen seperti Mars, pencipta Snickers, dan M & Ms berjanji untuk membuat produk dengan kakao berkelanjutan, bersumber secara bertanggung jawab dan terlacak pada tahun 2025.
Di sisi lain sebagian besar mawar yang dijual di AS, ditanam di Kolombia. Menjelang 14 Februari, 30 jet kargo masung-masing membawa sejuta bunga, terbang tiap hari dari Kolombia ke Miami.
Sementara itu penjualan bunga juga menghasilkan emisi besar. Bunga dikirim ke toko dengan truk berpendingin dengan suhu hampir beku untuk mencegah mawar layu. Menurut sebuah studi 2018 dalam jurnal Transportation Research, kontrol suhu dalam truk angkutan berpendingin menyumbang 40% dari emisinya. Ini proses pembakaran bahan bakar fosil dalam jumlah besar.
Maka disarankan Anda dapat mencari cokelat yang telah disertifikasi oleh organisasi audit seperti Rainforest Alliance. Anda juga dapat membeli bunga asli yang ditanam di dekat rumah. Atau lebih baik, Anda dapat memberikan hadiah berupa bibit pohon. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved