Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sofie 'Staygold' Pok, Mendobrak di Dunia Pria

Fathurrozak
14/11/2019 20:05
Sofie 'Staygold' Pok, Mendobrak di Dunia Pria
Sofie Pok menunjukan kemampuannya dalam dunia barber.(MI/Fathurrozak)

Dunia potong rambut bukan hanya milik laki-laki. Kemunculan sejumlah barber perempuan baik di internasional maupun nasional, menandakan dunia barber kini tidak berbatas gender.

Salah satu barber perempuan asal Los Angeles, Amerika Serikat, Sofie Pok pun berbagi pengalaman di Barberlyfe Indonesia Volume 4. Perempuan yang pernah menyabet The Best Female Barber 2018 di Barber Connect New York ini mengungkapkan sejak kehadiran media sosial, memberikan pengaruh pada dunia barber. Media sosial, kata perempuan yang baru pertama kali ke Indonesia itu, mampu menciptakan tren tersendiri di komunitas lokal.

"Saat ini, referensi gaya potong rambut tidak terbatas pada buku. Barber bisa mengeksplorasi lebih banyak style. Dengan adanya media sosial berarti juga banyak referensi. Sekaligus mengedukasi barbernya maupun customer. Sering customer berharap dengan potongan yang sepertinya tidak realistis dengan wajah mereka. Daripada barber menolak, lebih baik kita memberikan edukasi ke mereka, kemungkinan apa yang bisa dilakukan," kata perempuan yang dikenal dengan nama Staygold ini di Usmar Ismail Hall, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (14/11).

Sempat mendapat diskriminatif dari para pelanggannya di awal karirnya, kini Sofie Pok bisa membuktikan ia punya tempat di dunia yang didominasi para laki-laki ini.

"Awal insipirasi (dalam dunia barbering) berubah-ubah, tetapi kalau diingat lagi, ini diawali ketika dulu saya pergi ke tempat potong rambut dan hasilnya jelek. Jadi setelah saya jadi barber punya kesempatan untuk memberikan kepuasan ke customer dan menjadi lebih semangat lagi untuk bekerja. Selain memuaskan klien, menjadi barber juga memberikan kepuasan diri. Tidak perlu membatasi diri saya dan melihat sejauh apa saya berkembang menjadi manusia," katanya.

Ia melanjutkan, "Ini juga memberikan kebebasan saya berkarya, dan maju. Tidak terbatas hanya pada pekerjaan demi naik pangkat atau apa pun, melainkan melepas batasan diri mencapai level tertinggi."

Dulu, Staygold hanya diupah sebesar US$ 6 (sekitar Rp84.636) per kepala. Kini, memiliki studio dan jam terbang kurang lebih selama sedekade, ia mendapat bayaran US$ 150 (setara Rp2.1juta).

Bila di volume sebelumnya mengusung Electrifying Experiments bersama barber asal Inggris Alan Beak. Volume ini mengusung tema Freedomination yang merayakan kebangkitan barber perempuan.

"Untuk menunjukkan potong rambut sudah enggak seperti dulu. Sekarang lebih modern, luwes, dan trendi. Volume 4 ini ingin menghadirkan kebebasan para barber menciptakan tren. Tahun 2020 nanti sudah enggak ada istilah belah pinggir atau belah tengah, banyak gaya rambut pria yang bisa dieksplorasi. Makanya kami dari Chief juga akan mengeluarkan 100 gaya rambut khusus pria, Chief Hair Journal," papar Marketing Director Barberlyfe Indonesia Oky Andries. (M-3)

Baca juga : Mencari Inspirasi di Playspace
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya