Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Cinta Seorang Ibu Dapat Mengurangi Risiko Bayi Obesitas

Fetry Wuryasti
06/11/2019 16:05
Cinta Seorang Ibu Dapat Mengurangi Risiko Bayi Obesitas
Interaksi yang hangat antara ibu dan anak mengurangi risiko obesitas pada bayi.(123rf)

BAYI yang memiliki ibu yang hangat dan sensitif saat bercengkrama berisiko terhindar dari obesitas. Data itu berdasarkan riset yang dilakukan Universitas of Buffalo, Amerika Serikat (AS) pada 172 keluarga yang menghadapi risiko obesitas pada anak-anak mereka. Di mana indikatornya berupa kondisi sosial ekonomi dan penggunaan obat saat kehamilan.

Ketika para ibu berbicara secara positif, dengan nada hangat kepada bayi mereka saat bermain, pola kenaikan berat badan bayi-bayi itu  kurang rentan terhadap obesitas. Sebaliknya ibu yang berbicara dengan nada keras dan berperilaku bermusuhan membuat anak mengalami obesitas.

"Periode prenatal adalah periode sensitif perkembangan kesehatan dan penyakit," kata pemimpin penulis penelitian Dr Kai Ling Kong, dikutip dari Daily Mail, Rabu (6/11).

Penghinaan atau amarah dari ibu saat janin masih di dalam rahim memiliki konsekuensi seumur hidup.

"Meskipun ada gangguan dalam perkembangan janin, penelitian kami menunjukkan kemungkinan untuk mengurangi efek dari paparan ini selama masa kanak-kanak dengan kehangatan, pengasuhan yang responsif, dan sensitif di lingkungan rumah seseorang, terutama dalam permainan aktif," lanjut Kong.

Sekitar 18,5% anak-anak di AS mengalami obesitas. Sekitar 80% anak-anak yang kelebihan berat badan saat dewasa akan menjadi gemuk. Di samping itu, bu yang obesitas selama kehamilan juga cenderung memiliki anak obesitas. Namun ada sejumlah faktor risiko lain yang masih kurang jelas, seperti merokok dan stress. Faktor lain yang turut berpengaruh ialah sosial ekonomi rendah seorang ibu.

Namun mengimbangi semua risiko itu sangat sulit. Misalnya harga makanan sesuai diet sehat, buah-buahan, dan sayuran utuh lebih mahal dibandingkan makanan olahan yang mendorong obesitas.

University of Buffalo mempelajari anak-anak dan perempuan yang menggunakan kokain, melacak sejumlah hasil kesehatan dan kesejahteraan mereka. Hasilnya, hampir semua perempuan, yang sebagian besar berkulit hitam, menggunakan zat-zat adiktif selama kehamilan mereka.

"Kami ingin memeriksa apakah lingkungan rumah awal yang mempromosikan kenyamanan dan perilaku menyenangkan yang merupakan alternatif untuk makan mengurangi perilaku mencari makan anak-anak muda dan dengan demikian mengubah lintasan kenaikan berat badan," kata Dr. Kong.

Mereka menyaksikan para ibu bermain dengan bayi pada periode 1-7 bulan, melacak apakah nada yang digunakan ibu untuk berbicara kepada bayi itu keras atau hangat dan lembut, serta postur tubuh mereka, sentuhan fisik pada bayi dan tanda-tanda permusuhan tingkat rendah. Mereka pun melacak berat massa ideal (BMI) bayi.

Anak yang gemuk pada usia 2 tahun tidak selalu menandakan sehat. Namun Dokter anak menyarankan tidak ada pembatasan kalori di usia ini. Kenaikan berat badan yang melebihi kenaikan panjang badan membuat lintasan prediksi untuk proyek ini.

Saat anak-anak berusia 7 tahun, sekitar 36% mengalami obesitas atau dua kali lipat angka nasional AS. Namun kondisi obesitas tidak ditemukan pada anak-anak yang ibunya hangat dan penuh kasih sayang.

Temuan menunjukkan interaksi ibu-bayi lebih penting daripada interaksi ibu-bayi selama menyusui untuk hasil kesehatan anak, terutama perkembangan obesitas.

"Hasil dari penelitian kami saat ini memperluas pekerjaan sebelumnya, menunjukkan bahwa intervensi tersebut dimulai pada awal masa bayi dan fokus pada interaksi bermain mungkin memiliki dampak jangka panjang pada risiko obesitas di kalangan anak-anak berisiko tinggi," tukas Dr Kong. (M-3)

Baca juga : Tinggal di Dekat Air Bisa Bikin Bahagia

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya