Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Catatan dari Debutan Gudfest

Fathurrozak
04/11/2019 14:05
Catatan dari Debutan Gudfest
Penampilan band asal Inggris Raya, New Hope Clob di Gudfest 2019.(MI/ Fathurrozak)

TANAH yang masih becek lantaran terguyur hujan sejak pukul 15:00 WIB tidak menyurutkan para pengunjung dengan lampu stik berwarna oranye untuk berkerumun di depan panggung. Mereka tengah menunggu para 'oppa' mereka, iKon, yang dijadwalkan tampil pada Sabtu, (2/11) pukul 22:00 WIB sebagai pamungkas Gudfest pada hari perdana.

Para iKonik, sebutan penggemar loyal iKON, memang juga militan sebagaimana penggemar boyband Korea Selatan (Korsel) lainnya. Sejak Sinosijak dilantunkan sebagai pembuka, fan sudah berteriak. Berharap idol mereka tidak berhenti bernyanyi dan berjoget. Pada Minggu (3/11), giliran penyanyi hip hop Zion.T, yang juga berasal dari Korsel, tampil.
Kehadiran dua nama yang cukup populer ini terbukti jitu membuat Gudfest jadi festival yang laris meski baru kali pertama digelar.

Tidak hanya memanjakan penggemar musik Korsel, selama dua hari itu Gudfest juga menampilkan musisi asal Britania Raya, New Hope Club dan Fur.

Selain menyajikan musik, Gudfest juga memberikan ruang untuk pemutaran 100 film pendek. Film diputar selama dua hari secara marathon, sejak pukul 15:00 WIB-23:00 WIB. Formula memadukan beragam jenis seni dan aktivasi dalam satu festival memang kini semakin lazim. Bagi penyelenggara festival, langkah ini memang dibutuhkan untuk menggaet banyak penonton. Sementara bagi pengunjung, adanya suguhan musik sekaligus film, dan beragam ruang kreativitas, membuat festival jadi tempat hiburan yang menyeluruh.

Hanya saja, ada beberapa catatan yang tampaknya perlu menjadi perhatian penyelenggara Gudfest agar ajang berikutnya makin baik. Berikut diantaranya:

 

Komposisi Line Up

Meletakkan penampil asal Korsel bisa jadi amunisi utama untuk suatu pagelaran musik. Terlebih, bila festival tersebut masih debutan. iKon dan Zion.T merupakan dua nama yang diboyong. Membawa keduanya, tentu bakal menarik fanbase mereka untuk ikut meramaikan.

Sayangnya, line up utama ini tidak dibarengi dengan para penampil lain yang cukup mampu untuk membawa massa. Akibatnya, setelah penampilan para musisi headliner, panggung tampak sangat kurang hidup karena para penampil setelahnya yang tidak memiliki basis massa. Selain itu, penyelenggara Gudfest selanjutnya juga patut memberikan ruang bagi musisi independen.

 

Jarak Tata Letak Panggung

Ada tiga panggung di Gudfest yang digelar di Helipad kompleks Gelora Bung Karno, Senayan. Gudfest Stage, Ultimate Stage, dan Wonder Stage. Namun, jarak tata letak ketiganya tampak masih belum memenuhi ideal. Misalnya saja, suara dari panggung Gudfest beberapa kali bertubrukan dengan panggung Wonder.

Sehingga, kerap memunculkan distraksi antar musisi yang tampil dalam waktu berdekatan atau pada waktu sama. Seperti yang terjadi saat penampilan Marion Jola di Gudfest dengan Irama Pantai Selatan di Wonder. Atau, saat Sir Dandy di Wonder dengan Oslo Ibrahim di Ultimate. Ini tidak saja menimbulkan distraksi bagi musisi, tetapi juga bagi penonton.


Tawaran Konsep

Gudfest 2019 mengusung tagline Music and Lifestyle Community. Penerjemahan lifestyle community ditawarkan Gudfest dengan menghadirkan live mural oleh Grafis Huru Hara. Selain itu, hal menarik lainnya ialah menghadirkan parade film pendek. Menerima 1000 submisi film pendek yang lalu dikurasi menjadi 100 film pendek untuk diputar selama dua hari gelaran.

Tidak sekadar memparadekan, lewat Gud Muvie, film-film itu turut diapresiasi dengan adanya penghargaan film favorit dan pemenang terbaik. Terdapat tiga juara favorit dan tiga juara terbaik. Meski demikian, penyelenggara perlu memperhatikan cara representasi film-film yang telah lolos submisi. Film-film tersebut tampak masih kurang optimal diakses pengunjung.

 

Faktor Cuaca

Waktu penyelenggaraan juga perlu menjadi perhatian khusus penyelenggara. Menggelar festival ketika telah memasuki musim penghujan tentu membutuhkan antisipasi resiko teknis dan kenyamanan tempat yang lebih baik. Sayangnya, hal ini masih kurang di Gudfest 2019. Tidak sedikit venue yang mengalami genangan air yang cukup mengganggu. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya