Dinamisnya Tenun

Suryani Wandari
14/9/2019 22:00
Dinamisnya Tenun
Jakarta Fashion and Food Festival 2019 berkolaborasi dengan Cita Tenun Indonesia (CTI).(MI/PIUS ERLANGGA)

PADANAN celana kulot, blus bodycon (body conscious/ketat), dan topi baseball itu sangat mengesankan busana yang nyaman serta mendukung gerak dinamis. Menariknya, set busana itu bukan dibuat dari material biasa, melainkan tenun yang terlihat luwes dan ringan.

Itulah koleksi terbaru Didi Budiardjo yang menjadi bagian peragaan kolaborasi Cita Tenun Indonesia (CTI) dengan Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2019 yang bertajuk Jalinan Lungsi Pakan. Berlangsung di Kelapa Gading, Jakarta, bulan lalu, koleksi tersebut menggunakan tenun Maluku Utara, khususnya dari Pulau Tidore.

Selain menjadi busana kasual, Didi juga mengemas tenun bermotif geometris itu menjadi busana koktail yang juga membentuk tubuh serta gaun malam bersiluet maksi. Pada keseluruhan busana, desainer yang telah 30 tahun berkarya itu memilih palet warna redup cenderung gelap. Kebanyakan busananya berwarna latar hitam atau abu-abu, sedangkan motif tampil dalam warna merah gelap atau biru tua.

Palet warna tersebut memberi karakter yang kian elegan dan tangguh. Sementara itu, untuk kesan glamor, lebih terlihat pada gaun malam, ter­utama yang menggunakan warna emas untuk motifnya.

pada penampilan gaun malam ini, sang model berjalan sembari membawa kalung berbentuk rangkaian kepulauan Nusantara. Kalung karya Rinaldy A Yunardi itu seolah menguatkan citra nasionalisme.

Sebelum peragaan dimulai, Didi menjelaskan jika pemilihannya pada kain Tidore merupakan hasil penjelajahannya pada wastra Nusantara. Meski telah lama berkarier, ia mengaku baru kali ini mengeksplore wastra Tidore.

“Petualangan saya tentang wastra membawa menyusuri tapak tilas sejarah Nusantara. Membuat saya prihatin pada diri sendiri, bagaimana bisa saya tidak tahu tentang Tidore?” aku Didi. Sebab itu pula ia memberi tajuk To ado re Tidore, untuk koleksi busananya itu, yang artinya, “Saya sudah sampai di Tidore”.

Dalam peragaan kolaborasi tersebut, tampil pula karya dari empat desainer lainnya, yakni Eridani, Yogie Pratama, dan dua desainer pemenang Next Young Promising Designer (NYPD) 2018, yaitu Enrico Marsall dan Koko Rudi. Mereka menampilkan tenun dari wilayah yang berbeda.

Koleksi Koyko by Koko Rudi menampilkan kesan ladylike yang hampir mirip dengan koleksi Didi. Meski begitu, tampilannya lebih ekstravagan karena penambahan outer, aksesori turban, dan penggunaan warna oranye serta merah.

Asimetris

Sementara itu, siluet edgy dengan konsep drapping asimetris dan serbatumpuk ditampilkan Eridani. Koleksi Yogie Pratama juga banyak menampilkan potongan asimetris, tetapi dalam gaya yang lebih seksi dan juga memiliki tampilan kontruksi yang tegas. Keduanya memilih palet warna terang yang lembut.

Salah satu gaun menarik dari Yogie ialah tube dress dengan efek bidang mencuat dan asi­metris di bagian pinggang. “Saya menginterpretasikan perempuan yang percaya diri, seksi, dan berani lewat potongan yang kadang tampil asimetris,” kata Yogie.

Eridani memilih gaya yang lebih santai dengan siluet-siluet longgar dan tambahan outer. “Koleksi ini bertajuk ‘Selayang’, busananya kali ini mengedepankan konsep resort wear dengan cutting yang lebar. Seperti namanya, koleksinya pun akan ringan, nyaman, dan elegan,” kata Eridani.

Ia menggunakan tenun dari daerah Muna, Buton, Bau-bau, serta Wakatobi, Sulawesi. Beberapa busana tampil dengan aksen ikat di bagian perut, bagian tangan yang cukup panjang melebihi lutut dengan bagian punggung loose atau akses bertumpuk dari atasan superlebar.

Untuk koleksi yang berkesan sporty ditampilkan Enrico Marsall. Ia menggunakan kain lurik yang dipadukan dengan denim, suede, linen, dan katun sehingga cocok dipakai dikeseharian kaum muda urban.

Enrico justru bermain warna-warna cerah, seperti biru, kuning, dan merah muda dengan tampilan ringan dan fungsional, dengan dibuat t-shirt, kemeja panjang, serta outer. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya