Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
DALAM studi yang diterbitkan di Science Advances, para peneliti mengungkapkan teori komprehensif pertama tentang alasan megadroughts (kekeringan ekstrem) terjadi di Amerika Barat Daya pada masa lalu.
Hasilnya, para peneliti menemukan kondisi suhu lautan dan kekuatan radiasi yang tinggi, yang memainkan peran penting dalam memicu megadroughts. Studi tersebut menunjukkan peningkatan risiko megadroughts masa depan di Amerika Barat Daya karena perubahan iklim.
Dalam studi baru ini, tim ilmuwan di Lamont-Doherty Earth Observatory, Universitas Columbia, melihat berbagai faktor dari sistem iklim global. Dengan merekonstruksi data iklim akuatik dan suhu permukaan laut dari 2.000 tahun terakhir, tim menemukan tiga faktor utama yang menyebabkan megadroughts di Amerika Barat Daya, yaitu kekuatan radiasi, kejadian La Nina yang parah dan sering, dan kondisi hangat di Atlantik.
Ada perbedaan jelas antara megadroughts di masa lalu dan masa depan. Di masa lampau, megadroughts terjadi karena perubahan iklim alami.
Sementara itu, kekeringan saat ini atau megadroughts di masa depan terjadi karena manusia. Menurut para peneliti, megadroughts yang terjadi karena ulah manusia akan berdampak lebih parah dan lebih luas. (Sciencedaily/Rkp/L-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved