Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Anak Masih Mengompol? Lakukan Langkah Ini

Fathurrozak
31/7/2019 09:05
Anak Masih Mengompol? Lakukan Langkah Ini
Dalam tujuh hari Alicia yakin masalah anak ngompol bisa selesai.(123rf)

Sebagai orangtua kita kerap dihadapi berbagai masalah terkait anak. Salah satunya mengatasi anak yang suka mengompol. Diperkirakan 750ribu anak di Inggris tanpa sengaj mengompol. Di mana 15% merupakan anak usia lima tahun dan 3% sudah berusia 15 tahun.

Menurut pakar Alicia Eaton dalam buku terbarunya 'Stop Bedwetting In Seven Days' mengungkapkan cara mengatasi anak mengompol dalam tujuh hari. Alicia Eaton, ahli hipnoterapi klinis dan praktisi lanjut NLP (pemrograman neuro-linguistik) sudah menangani permasalahan anak-anak yang mengompol sejak 2004. Ia lalu menerbitkan buku pertamanya yang berkaitan dengan masalah mengompol pada 2009. Dulunya, metode yang ia gunakan, cenderung diabaikan, dan dicap sebagai 'alternatif.'

Namun, kiat-kiatnya terbukti mampu membantu banyak keluarga dengan permasalahan anak-anak yang mengompol. Bahkan ia sudah menelurkan 10 buku. Terbaru, buku berjudul 'Stop Bedwetting In Seven Days' berisi panduan langkah demi langkah sederhana untuk membantu anak-anak mengatasi masalah mengompol. Di dalamnya, ia berbagi 19 aturan untuk mengatasi masalah dengan metode yang dicoba dan diuji. Ini dia beberapa panduan yang bisa Anda praktikkan.

1. Membuat Buku Harian
Catat pola perilaku anak Anda. Jenis informasi yang berguna untuk diketahui, di antaranya berapa kali anak Anda mengompol semalam, dan pada pukul berapa. Bagaimana hari yang dilaluinya, apakah hari yang sibuk di sekolah, atau kurang teratur karena liburan sekolah?

Pastikan juga mendapat informasi mengenai kegiatan ekstra seperti olahraga, banyaknya pekerjaan rumah (PR), atau kecemasan mengenai tes di sekolah keesokannya. Selain itu, informasi terkait makanan dan minuman yang dikonsumsi si anak.

Ini merupakan tahap pengumpulan informasi. Saatnya Anda untuk mulai bertindak seperti detektif. Pahami kebiasaan itu, untuk memudahkan membantu menyelesaikannya.

2. Pencahayaan dan Kamar Mandi
Beberapa anak yang pergi menemui Alicia mengatakan, mereka akan pergi ke kamar mandi pada malam hari jika tidak terlalu gelap. Nyalakan lampu sepanjang rute menuju kamar mandi di rumah dengan baik, tetapi perlu diingat mereka harus dapat tidur di kamar mereka sendiri, sehingga juga perhatikan cahaya yang sesuai.

Jika si anak memang terlalu takut ke kamar mandi sendiri. Mungkin Anda perlu mendesain kamar mandi di kamar tidurnya, atau yang dekat dengan kamar tidur.

Pastikan juga kamar mandi seramah mungkin untuk anak-anak, coba letakkan benda sejajar dengan anak. Ini akan membantu mereka merasa  ruang itu milik mereka.

3. Kosongkan kandung kemih
Salah satu cara mengantisipasi agar anak tidak mengompol, ialah biasakan mereka kencing terlebih dahulu sebelum tidur. Dalam buku milik Alicia itu bahkan disebutkan perlu hingga dua kali ke toilet sebelum tidur. Sebab perlu sepenuhnya mengosongkan kandung kemih sebelum seorang anak duduk.

4. Ubah kebiasaan minum
Tidak heran orangtua merasa bingung dengan semua laporan yang saling bertentangan mengenai seberapa banyak anak harus minum. Alicia mengatakan dia tidak mendukung pembatasan asupan cairan pada anak kecil.

Beberapa anak juga menemukan mereka lebih 'basah' setelah minum minuman bersoda. Gunakan air biasa sedapat mungkin, tetapi jangan terlalu mempermasalahkannya.

5. Ubah kebiasaan makan
Makan makanan tertentu dapat memiliki efek pada kandung kemih. Contoh  saat kita mengonsumsi jengkol yang mempengaruhi kencing kita yang semakin bau.

Buah-buahan dan sayuran yang mengandung air seperti stroberi dan melon memiliki efek diuretik pada tubuh. Efek Diuretik berarti mendorong kita untuk mengeluarkan air. Berhati-hatilah dengan ini sebagai camilan malam. Susu dan pemanis buatan juga memiliki efek diuretik.

6. Detoksifikasi digital
Para ahli sepakat, tidur di medan elektromagnetik tidak menghasilkan tidur nyenyak. Demikian juga, membiarkan anak terpapar gawai sebelum tidur seperti bermain gim atau menonton video juga tidak membantu untuk meningkatkan hormon melatonin yang membantu tidur, pastikan gawai anak-anak Anda sudah dimatikan pada waktu yang tepat.

7. Singkirkan celana pelindung
Ini dapat memblokir sinyal yang bergerak dari kandung kemih ke otak. Celana pelindung, seperti diaper memiliki efek mental yang memberi tahu anak itu mereka tukang ngompol dan tidak ada yang bisa mereka lakukan. Para profesional kesehatan sepakat sudah waktunya tidak menggunakannya pada usia enam tahun. Sejak saat itu, lebih baik bagi anak Anda untuk mengidetenfikasi kebiasaan mengompol dan menanganinya.

Jangan lakukan itu dalam semalam. Alicia merekomendasikan membuang celana pelindung pada hari kelima programnya, dan selamanya.

8. Perlindungan
Memiliki banyak sprei dan tempat tidur serta penutup pelindung untuk kasur. Ada banyak produk dan barang yang dapat digunakan untuk memastikan masalah ditangani dengan cepat untuk meminimalkan gangguan tidur.

9. Jangan memberi hadiah
Hukuman tidak akan berhasil, anak ingin menyingkirkan masalah mereka. Tetapi Alicia juga tidak mendukung orangtua memberi penghargaan karena ketika anak-anak mengharapkan hadiah, mereka dapat melakukan hal yang lebih buruk.

Dorongannya ialah untuk menjaga anak Anda menuju tujuan akhir, berhenti mengompol. Bukan hadiah yang akan meningkatkan peluang mereka untuk sampai ke sana.

10. Tetap positif
Sangat penting untuk tetap memberi semangat dan antusiasme selama proses ini. Puji anak Anda secara teratur, dan bersimpati ketika mereka mengalami kesalahan. Ambil inisiatif dengan masalah ini, atau ini bisa bertahan selama bertahun-tahun. Percayalah kemampuan anak Anda untuk mengatasi masalah ini, mereka akan menghadapi kekecewaan tetapi tetap melakukannya.

11. Cara memuji
Kata-kata berlebihan seperti 'indah' dan 'brilian' dapat dengan cepat kehilangan maknanya. Jadi pastikan untuk memuji upaya dan niat mereka daripada hasilnya, ini akan memotivasi anak dan membuat mereka lebih bersedia untuk mengatasi tantangan.

Cobalah kalimat seperti:"Kamu sudah ingat untuk ..." "Aku mendengarmu..." "Aku perhatikan ..."

12. Temukan seorang teman

Anak-anak terkadang tidak mau melakukan tugas yang diberikan oleh orangtua mereka, tetapi dengan senang hati melakukan tugas untuk seorang guru. Pertimbangkan untuk mencari teman berbagi beban program ini dengan seseorang yang dapat dihubungi, dan dibicarakan dengan anak tersebut. Bisa jadi teman, anggota keluarga atau guru. (M-3)

Baca juga : Yummybox Hadirkan Diet Terbaik untuk Masyarakat Urban

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik