Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Pengorbanan demi Pernikahan Impian

(Zuq/M-2)
28/7/2019 05:25
Pengorbanan demi Pernikahan Impian
Film berjudul Bridezilla(DOK. LAYAR.ID)

LAYAKKAH mengorbankan orang tersayang demi pernikahan impian? Pertanyaan besar itulah yang diketengahkan dalam film terbaru dari Visinema Pictures yang bekerja sama dengan Tony Mulani Films (TMF). Film berjudul Bridezilla itu bakal tayang mulai 1 Agustus 2019.

Secara garis besar ada beberapa tema yang berkelindan dalam film yang disutradarai Andibachtiar Yusuf tersebut, yakni persahabatan, impian, dan pengorbanan. 

Romansa antara Dara (Jessica Mila) dan Alvin (Rio Dewanto) harusnya berujung pada pernikahan yang berlandaskan kesepakatan. Namun, Dara ternyata punya impian masa kecil, yakni melangsungkan pernikahan sesuai harapan. Ia pun berusaha untuk mewujudkannya ketika dewasa. 

Dara memulai perjalanan menggapai impian dengan berkecimpung di bidang wedding organizer. Ia sempat merugi besar dan hampir bangkrut karena kesalahan kecil saat menangani pernikahan Lucinta yang disebut sebagai selebritas kurang terkenal. 

Di tengah keterpurukannya, Alvin memberi kejutan dengan melamar Dara. Berkat Alvin, Dara berusaha mengangkat kembali reputasi wedding organizer-nya itu dengan cara memanfaatkan acara pernikahannya agar menjadi pernikahan terhebat tahun ini di majalah Wedding Star milik Tante Ana (Widyawati).

Sebagai persyaratan, Dara harus mengikuti semua aturan yang telah disepakati dengan Tante Ana. Dara pun setuju dan rela melakukan semua yang menjadi obsesinya. 

Tanpa disadari, seiring persiapan menuju hari pernikahan, konflik-konflik kecil mulai bermunculan. Dara, meski telah dibantu sahabatnya, Key (Sheilla Dara Aisha) dan Aang (Rafael Tan), perlahan berubah menjadi Bridezilla --saat calon pe­ngatin, biasanya yang perempuan, menjadi supersensitif dan galak, seperti monster godzilla menjelang pernikahan. Ia pun terancam kehilangan orang-orang terdekatnya dan dihadapkan pada pilihan sulit ketika tanggal pernikahan semakin dekat.

Berbincang tentang keaktoran, hampir tidak ada cacat berarti dalam film ini. Semua pemeran mampu menghidupkan karakter dan menjadikan tiap adegan bisa dinikmati sepenuhnya.

Banyak yang bilang ide cerita sangat segar. Hal itu memang sulit disangkal. Setidaknya dari tema kekinian yang jamak menjangkiti calon mempelai (perempuan).

Selama durasi pemutaran, humor segar banyak tertampil, terutama saat perseteruan Dara dan Lucinta. Adegan lain juga harus diapresiasi lebih sebab menyajikan tontonan yang sangat bisa dinikmati, seperti adegan romantis ala Dara-Alvin dan kerempongan ala Kirana dengan The Fabulous.

Meski demikian, ide hebat seharusnya didukung dengan pengaluran yang sebanding. Bridezilla menyuguhkan akhir yang mudah ditebak. Mungkin akan lebih indah jika pengaluran menyimpan kejutan yang tidak terbayang penonton. Mungkin pula akan lebih seru jika konflik tidak hanya bertumpu pada satu sosok. 

Pada akhirnya, pesan klasik yang terus relevan hingga kini, yakni bergayalah sesuai keadaan, bahwa berat pernikahan sejatinya ialah sesudah tamu resepsi pulang. (Zuq/M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya