Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Plastik ternyata dapat dimanfaatkan untuk mencegah penularan virus HIV. Hal tersebut diungkapkan dalam eksperimen yang dilakukan perusahaan Merck dan dipresentasikan di konferensi sains di Mexico City baru-baru ini.
Sebagaimana disitat dari Technology Review, plastik berupa implan tersebut berbentuk mirip batang korek api. Implan itu kemudian ditanamkan di bawah kulit lengan, secara perlahan implan akan melepaskan obat anti HIV ke dalam tubuh.
Sebenarnya, tanpa implan tersebut seseorang dapat mengkonsumsi obat pre-exposure prophylaxis atau lebih dikenal dengan PrEP untuk menghentikan seseorang terpapar virus HIV. Penggunaan implan dinilai lebih mudah dibandingkan harus mengonsumsi obat setiap hari. Pasalnya implan akan melepaskan antivirus sedikit demi sedikit selama berbulan-bulan tanpa harus mengkonsumsi PrEP.
Merck sebsiri telah melakukan tes pendahuluan selama tiga bulan kepada 12 orang. Implan yang digunakan mengandung obat anti HIV yang masih dalam tahap ekperimen, namun bersifat jangka panjang yang disebut dengan Islatravir.
Meskipun dengan mengkonsumsi PrEP, dalam sebuah hasil penelitian yang diterbitkan pada April lalu dengan mengambil sampel 4.375 pria gay dan biseksual di Australia menunjukan konsumsi PrEP dapat mencegah penularan virus HIV. Sayangnya belum mampu untuk mencegah penularan penyakit seksual lainnya seperti klamidia dan gonore. (M-3)
Baca juga : Menyaksikan Slamet Rahardjo Pulang Kampung ke Teater
Hingga saat ini, layanan tes HIV tersedia di 514 kabupaten/kota, layanan IMS di 504 kabupaten.
Di Kota Yogyakarta, jumlah kasus HIV tercatat sebanyak 1.425 kasus, dengan 337 di antaranya sudah masuk dalam kategori AIDS.
Kemenkes mencatat pada Maret 2025 sebanyak 356.638 orang dengan HIV (ODHIV) dari total estimasi 564 ribu ODHIVÂ yang harus ditemukan pada 2025 untuk segera diberi penanganan.
Kasus HIV/AIDS memang cenderung mengalami peningkatan cukup signifikan terjadi sejak 2022 tercatat 145 kasus, 2023 tercata 145 kasus, 2024 ada 169 kasus dan di 2025 ada 74 kasus.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, menemukan 20 kasus baru HIV yang terjadi pada tahun 2025.
KASUS HV/AIDS kini telah menyebar dan menghantui seluruh pelosok negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved