Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Ramadan merupakan salah satu momentum terbesar yang dirayakan oleh jutaan umat Muslim di Indonesia. Seiring dengan semangat menyucikan diri, momentum tersebut tak jarang dimanfaatkan untuk berbagi kegembiraan dengan orang-orang terdekat maupun handai taulan di kampung halaman. Tidak mengherankan bahwa tren penelusuran pengguna internet di bulan Ramadan 2019 yang dirilis Google Indonesia pada Rabu (15/5) lalu menunjukkan pencarian 'pakaian' dan 'perjalanan' naik sebanyak 40%.
Fenomena itu tentu saja menjadi momentum bagi para pedagang ritel online. Nah, ternyata, dari buklet Winning Ramadan with Digital (baca: Memenangkan Ramadan Secara Digital) yang dibuat Google Indonesia, memanfaatkan momen Ramadan dan Lebaran saja nyatanya tidak cukup. Pedagang ritel online harus memutar otak, dan menemukan strategi jitu agar barang dagangannya tak hanya menjadi jamur di lemari persediaan.
Lebih lanjut, simak beberapa penjelasan ini.
1. Kenali audiens
Sebelum menemukan atau memetakan audiens, pedagang online harus mengetahui siapa saja yang menjadi segmen inti saat Ramadan dan lebaran. Mereka harus menjadi target pemasaran barang atau merek yang dimiliki pedagang. Lebih lanjut, para pedagang pun mesti paham motivasi audiens selama bulan suci ini.
Dalam buklet Google, disebutkan sejumlah audien yang dapat dikenali sekaligus dijangkau oleh pedagang selama Ramadan hingga Lebaran, yaitu: Orang Beriman (The Devoted Faster), Ibu Rumah Tangga (The Home Maker), Peminat Produk Perawatan (The Ramadan Groomer), Peminat Gawai dan Komputer (The Tech Follower), dan Pemudik (The Homecomer).
2. Tarik perhatian audiens
Bagaimana cara menarik perhatian mereka di tengah banjir informasi secara digital? Jadilah kreatif! Produk atau merek yang dikenalkan melalui narasi kreatif sangat menentukan daya jual. Kekuatan pesan yang memuat cerita produk pedagang sangat menentukan daya jual. Jangan lupa perhatikan pula durasi cerita agar dapat menggoda sekaligus tertanam di ingatan audiens. Selanjutnya, 'buatlah pesan Anda didengar dan dirasakan'. Beri tahulah audiens tentang apa yang perlu mereka dengar dan apa yang perlu mereka lakukan.
3. Mengonversi Audien Menjadi Pelanggan
Apa yang kemudian harus dilakukan pedagang setelah memiliki atensi audiens? Mengubah 'perhatian' menjadi sebuah 'penjualan' secara aktual pada dasarnya juga bukan perkara yang mudah. Sekali lagi, saran Google, optimalkan tindakan mereka. Gunakan format yang tepat untuk mendorong konversi. Jangan lupa, ketuk perilaku pelanggan Anda menggunakan berbagai macam elemen Ramadan dan Lebaran yang menarik perhatian mereka.
Perlu diketahui pula bahwa perilaku pelanggan selalu berubah selama sebulan. Barang kali, pada awal bulan puasa mereka akan mencari informasi harga menu buka puasa, selanjutnya pada pertengahan mereka lalu mencari informasi tren baju Lebaran, dan sebagainya. Strategi yang benar-benar efektif perlu dipikirkan. Cocokkan iklan Anda, selaraskan dengan pola perilaku para pelanggan karena timing adalah segalanya. (M-2)
Pelajari cara menghentikan Google melacak aktivitas Anda dan lindungi privasi digital dengan panduan lengkap nonaktifkan pelacakan dan hapus data.
Fitur Family Link dapat menetapkan batas-batas yang sesuai kebutuhan keluarga dengan cara mengawasi waktu penggunaan perangkat dan membatasi akses harian
Harli enggan memerinci nama marketing Google yang akan diperiksa, besok. Satu orang lagi merupakan pegawai humas Google, yang sejatinya sudah dipanggil, namun mangkir.
Terkini, Google memperkenalkan 'Try It On' fitur baru dari gogle yang memungkinkan pengguna untuk menjajal produk pakaian secara virtual.
Di era digital saat ini, Google Business Profile (GBP) menjadi salah satu aset digital paling vital bagi pelaku usaha – baik skala kecil, menengah, maupun besar.
Susun database klien di Google Sheets dengan mudah! Template, tips & trik optimasi, plus cara kelola data klien efektif. Klik & tingkatkan bisnismu!
Program ini menjadi bukti bahwa Ramadan tak hanya sebagai momen ritual ibadah semata, tetapi langkah nyata memperkuat solidaritas sosial.
Kesejahteraan masyarakat mengalami penurunan selama Ramadan hingga Idul Fitri 2025. Hal ini tercermin dari data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) per Maret 2025.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Pada momen Ramadan dan Lebaran, kesehatan kulit harus dijaga agar tidak terpengaruh dengan pola makan, hidrasi, dan gaya hidup.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Yasir turut mengapresiasi seluruh tim YBM PLN serta para muzakki yang telah berkomitmen untuk terus mewujudkan kepedulian sosial, terutama kepada para mustahik, di bulan Ramadan ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved