Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

360 Derajat Layani Klien

(TS/M-4)
16/5/2019 02:15
360 Derajat Layani Klien
Manpalagupta Sitorus(MI/Tosiani)

MENJADI creativepreneur dengan titik berat sebagai konsultan marketing selain harus berjuang tidak mudah mendapatkan klien, juga harus mampu merawat hubungan baik. Bagi Gupta Sitorus, sangat penting memberikan pelayanan 360 derajat pada para klien agar mereka puas dan terus menggunakan jasanya.

"Kami pikirkan semuanya tentang klien, kami berikan servis 360 derajat dan ini menjadikan nilai lebih bagi bisnis kami," ungkap Gupta, Rabu (24/4).

Gupta mengungkapkan, pihaknya memiliki banyak klien dengan berbagai kemauan yang berbeda-beda. Semua klien tentu menimbulkan kerepotan yang berbeda-beda pula. Hal itu membuatnya sangat sibuk karena harus membagi pikiran, waktu, dan tenaganya pada semua klien. Tentu saja hal itu tidak mudah.

"Ini menjadi kendala bagi kami, bagaimana harus memperlakukan klien dengan permintaan yang berbeda-beda. Kami harus membagi pikiran dan waktu untuk semua klien. Jadi, kami cukup sibuk. Biasanya kami yang lebih proaktif mengontak klien untuk membicarakan tentang penajaman ide usaha, proses riset, hingga visual," katanya.

Ia menceritakan, acap kali klien muncul ide usaha pada malam hari saat jam istirahat, lalu mengontak Gupta. Tentu saja tidak mudah mengabaikan ide-ide klien. Akan tetapi, maksud memberikan servis 360 derajat bukan berarti ia harus membuka pelayanan atau melayani konsultasi selama 24 jam. Pada saat waktunya tidur, Gupta mengaku tetap tidak ingin diganggu.

Untungnya, saat ini Gupta memiliki 10 orang anggota tim kerja yang semuanya juga menjadi konsultan. Banyaknya klien yang masuk menggunakan jasa konsultasinya, mendorong Gupta melakukan pembagian tugas. Tiap satu konsultan di timnya bisa melayani tiga hingga empat orang klien. Dengan demikian, semua kebutuhan dan permintaan klien bisa terpenuhi.

Gupta tidak mematok harga konsultasi pada kliennya. Ia juga tidak menentukan standar atau parameter bagi seseorang atau korporasi agar bisa diterima sebagai klien. Belakangan Gupta malah meggutamakan pengusaha mikro, kecil, dan menengah dengan modal yang tidak terlalu besar untuk menjadi kliennya. Ia senang mendapat klien pengusaha kecil ini karena ia tentu langsung terhubung dengan pemilik perusahaan.

"Pengusaha-pengusaha kecil ini kebanyakan adalah orang yang sudah ngerti barang mau diapain, mau jadi seperti apa, dan arah usahanya mau ke mana. Ini tentu sulit didapat kalau kita bicara sama korporasi," ujar dia.

Bahkan, Gupta tidak pelit memberikan konsultasi gratis pada calon pengusaha dengan modal sangat minim. Ada beberapa pengusaha yang semula hanya memiliki penghasilan 0%, kemudian setelah menerima konsultasi dari Gupta bisa meningkatkan penghasilan menjadi Rp3 juta hingga Rp10 juta per hari.

"Bagi saya, ada kepuasan tersendiri ketika melihat pengusaha tumbuh besar hingga memiliki penghasilan besar dan ekonominya maju. Seperti merawat bayi dari dalam kandungan hingga tumbuh besar lalu menjadi dewasa, rasanya tentu senang dan puas, juga bangga pada kemampuan mereka," ungkap Gupta.

Karena tidak mematok tarif dari jasa konstan marketing-nya, Gupta menerapkan beberapa sistem atau cara pembayaran pada kliennya untuk sebuah konsultasi. Ada klien yang langsung membayarnya dengan uang tiap kali konsultasi. Ada pula yang membayar dengan sistem bagi hasil sebesar 10% pada Gupta setelah melewati proses konsultasi dan usahanya menjadi berkembang. (TS/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya