Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Lari Cara Pencinta Lingkungan

LINA HERLINA
12/5/2019 07:20
Lari Cara Pencinta Lingkungan
Plogging run, begitulah kegiatan yang dilakoni para pelari yang tergabung dalam tim Makassar Sehat.(DOK. BOSOWA RUNNERS MAKASSAR SEHAT)

SABAN minggu pagi di area car free day (CFD) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), akan muncul pemandangan aktivitas olahraga yang sedikit berbeda. Terlihat orang yang berlari sambil menenteng kantong plastik hitam besar.

Ke dalam kantong itu, mereka memasukkan sampah-sampah yang ditemui di jalan. Ketika sampah yang berserakan cukup banyak, mau tidak mau mereka menjadi cukup lama berhenti berlari. Namun, tidak ada tampak kekeselan di raut wajah. Justru dengan sabar, mereka memunguti sampah hingga ke trotoar.

Plogging run, begitulah kegiatan yang dilakoni para pelari yang tergabung dalam tim Makassar Sehat. Plogging ialah gabungan kata plocka upp yang merupakan bahasa Swedia dan punya arti mengambil, dengan kata joging.
Plogging memang pertama di mulai di Swedia pada 2016 sebagai upaya untuk meningkatkan kepedulian masyarakat akan isu sampah plastik. Plogging kemudian menyebar ke berbagai negara, termasuk Inggris dan Amerika Serikat.

Mutmainnah Amri atau Mute, Koordinator Makassar Sehat, menuturkan jika rute plogging run yang kerap mereka selenggarakan ialah di sepanjang area CFD, yang mencakup Jalan Jenderal Sudirman lalu ke Jalan Ahmad Yani, Jalan Sulawesi, dan Jalan Nusantara dengan rute sejauh 5 kilometer.

“Kegiatan ini benar-benar mulia, lantaran pelari mendapat sehatnya sembari membuat lingkungan menjadi bersih. Ini setiap pekan kami lakukan. Tapi karena sekarang Ramadan, jadi libur dulu,” seru Mute kepada Media Indonesia, Rabu (8/5).

Selama plogging run, pelari Makassar Sehat turut membagi bagikan pin bertuliskan ‘Makassar Sehat’ bagi warga yang membuang sampah di kantong Makassar Sehat yang mereka pegang. Mute mengaku, tidak sedikit warga yang terheran dengan kegiatan itu. “Bahkan sampai ada bertanya, apa kakinya tidak sakit? Tidak takut kotor? Dan sepertanyaan lainnya. Namun, banyak juga yang memuji dan tergugah untuk membuang sampahnya di kantong sampah kami dan ikut berpartisipasi,” tuturnya.

Diakui, jika pada awal kegiatan, para peserta merasakan kesulitan berlari sambil memungut dan membawa sampah. Namun, kini semuanya sudah terasa biasa.

Selain itu, jika pada awalnya mereka hanya memunguti sampah bekas botol minuman. Kini, jenis sampah yang dipu­ngut beragam.

Untuk tetap memudahkan gerak pelari, ketika sampah penuh, mereka akan membuangnya ke tempat sampah terdekat. Setelah CFD berakhir, sampah tersebut diangkut dengan mobil kebersihan milik Pemkot Makassar yang bernama Tangkasaki, yang berarti membersihkan dalam bahasa setempat. Sampah itu diangkut bersama sampah lainnya.

Dukungan pemkot
Kegiatan plogging run juga mendapat perhatian Pemkot Makassar. Syamsu Rizal, yang masa jabatannya sebagai Wakil Wali Kota Makassar berakhir 8 Mei kemarin, sebagai Ketua Forum Sulsel Peduli (FSP) yang fokus pada kegiatan sosial dan lingkungan mulai ikut membumikan plogging.

“Ini olahraga sambil peduli lingkungan dan kegiatan seperti ini sudah dibudayakan di sebagian negara Eropa. Jadi, bukan hanya badan yang menjadi sehat, tapi juga lingkungan ikut sehat,” sebut Syamsu Rizal yang sering disapa Deng Ical.

Di Wilayah Sulsel, plogging run bukan hanya digelar di Makassar, melainkan juga di Kabupaten Maros, yang jaraknya sekitar 30 kilometer di utara. Kegiatan itu dimotori Maros Runners. Plogging run Maros Runners diinisiasi Ketua DPRD Maros, AS Chaidir Syam, yang juga dewan pembina komunitas olahraga itu.

Ketua Maros Runners, Alfi, mengungkapkan jika misi kegiatan itu untuk menjadikan lingkungan lebih bersih dan sehat. Selain itu, dari sisi olahraga, plogging run akan semakin banyak melatih otot-otot paha karena memadukan gerakan lari dan jongkok (squat).

“Berlari sangat baik untuk kesehatan jantung, sedangkan squat dapat melatih otot paha sehingga lebih kuat dalam berlari. Kita melakukan plogging run salah satunya mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Maros mempertahankan piala Adipura,” urai Alfi. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya