Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Menonton film yang diadaptasi dari video gim, manga atau anime barangkali akan menimbulkan ekspektasi tersendiri bagi mereka yang gemar memainkan, membaca, atau menyaksikan kisah fiksi terkait.
Film Pokémon: Detective Pikachu, yang tokohnya ialah sosok imut nan legendaris di kalangan pecinta gim nintendo, tampaknya cukup dapat menjawab ekspektasi para penggemar.
Film tersebut pertama kali dirilis di Jepang, pada 3 Mei 2019, dan kini telah tayang di jaringan bioskop Tanah Air. Berada di bawah penanganan Warner Bros Pictures, Pokémon: Detective Pikachu (2019) merupakan film fantasi-misteri urban perkotaan yang disutradarai Rob Letterman, sementara penulis skenarionya adalah Dan Hernandez, Benji Samit, dan Derek Connolly. Film tersebut juga melibatkan sinematografer John Mathieson, yang pernah dua kali mendapat nominasi Academy Awards.
Ide cerita Pokémon: Detective Pikachu (2019) sendiri diadaptasi dari gim petualangan Detective Pikachu (2016). Produksi film ini secara resmi dimulai pada April 2016 silam. Kala itu, Legendary Pictures mengatakan bahwa pihaknya tengah bernegosiasi dengan pihak yang memiliki hak atas Pokémon, dan pada bulan Juli 2016 akhirnya diperoleh kesepakatan untuk membuat film tersebut. Kesepakatan kerja sama antara Legendary Pictures dan The Pokémon Company lantas ditandatangai pada 20 Juli 2016, sekaligus diikuti nota kesepahaman bahwa distribusi di luar Jepang dipegang oleh Universal Pictures, dan khusus untuk di dalam Jepang dipegang oleh Toho.
Sejumlah pelakon terkenal kemudian diajak bergabung dalam proyek tersebut, mulai dari Ryan Renolds, Justice Smith, Kathryn Newton, Suki Waterhouse, Omar Chaparro, Chris Geere, Ken Watanabe, Bill Nighty, dan Karan Soni, hingga Rita Ora.
Tim (Justice Smith) ialah seorang agen asuransi temperamental. Suatu waktu, ia menerima kabar bahwa ayahnya, seorang detektif polisi tewas dalam peristiwa kecelakaan mobil.
Tim yang berduka kemudian pergi ke Kota Ryme yang digambarkan sebagai megapolitan nan futuristik, tempat para manusia dan pokemon hidup berdampingan. Tim, yang sebenarnya mengidap fobia Pokemon, kemudian berjumpa dengan Pikachu (Ryan Renolds), detektif dalam rupa monster CGI kecil menggemaskan dengan bulu kuning dan sepasang mata bulat.
Kebanyakan orang tahu Pikachu tak bisa bicara bahasa manusia. Ia sekadar bersuara 'Pika pika'. Namun, itu berbeda dengan yang didengar Tim. Pikachu mengaku pernah menjadi rekan ayah Tim, dan bahkan mengatakan sang ayah masih hidup. Ia dan Tim, serta seorang jurnalis (Kathryn Newton), kemudian menyelidiki lenyapnya ayah Tim yang ternyata membawa mereka kepada suatu konspirasi.
Secara garis besar, kisah film ini cukup tipikal. Akan tetapi, keabsurdan yang ada selama plot bergulir mungkin menjadi hiburan tersendiri bagi para Pokemon mania. Belum lagi dengan adanya monster-monster lucu dengan 'kemampuan' unik masing-masing.
Dari sisi visual, Mathieson, sang sinematografer, mengatakan bahwa film Pokémon: Detective Pikachu (2019) sekalipun mendapat sentuhan animasi, sebenarnya digarap dengan sentuhan konvensional (jika tak mau disebut tradisional). Lain halnya dengan kebanyakan film kontemporer lainnya yang diambil secara digital, film itu dirasa memiliki sentuhan spesial sehingga terlihat lebih realistis. (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved