Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
BADANNYA penuh tato dan lengannya kekar berotot, tetapi jarinya tekun mengulaskan canting berisi malam ke atas kain. Alur demi alur motif yang cukup rumit pun tergambar, menghasilkan awal kain batik yang cantik.
Empat tahun lalu mungkin tidak ada yang mengira jika John Kei, salah satu mantan raja preman paling ditakuti di Jakarta, dapat menjadi sosok yang begitu tekun dan kalem membatik. Sebab empat tahun lalu pun, meski sudah sekitar dua tahun mendekam di penjara, ia tetaplah pembuat onar.
Hal itu pula yang membuat pria bernama asli Jon Refera itu dipindah-pindahkan dari Rutan Salemba ke tempatnya saat ini LP Permisan Nusakambangan. Barulah di LP Permisan ini pria yang mengaku sudah terbiasa berkelahi sejak kecil tersebut menemukan pertobatan.
Awal masa di Nusakambangan, John yang dari Kei, Maluku Tenggara, sempat diisolasi di sebuah sel besar. John mengaku frustrasi hingga berontak dan berteriak meminta untuk dibebaskan.
Meski demikian, tidak ada satu orang pun yang meresponsnya, padahal dia sudah dirundung bisikan-bisikan dari dalam hati yang mengajaknya bunuh diri. Beruntung, kala itu dia dapat mengendalikan diri dan mulai membaca Injil yang sengaja ditinggalkan di dalam penjara sebagai bahan renungannya.
“Barangkali sampai saat ini, saya sudah mengenal banyak hal di dunia. Tetapi, ada hal lain yang saya rasakan ketika saya menemukan Injil Matius Pasal 6 ayat 33 yang isinya mengatakan, ‘Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu’,” jelas John.
Ayat itu benar-benar membuatnya termenung dan mulai merefleksikan segala perbuatan yang telah ia lakukan selama ini. John juga mengatakan bahwa setelah itu ia semakin kecanduan membaca Alkitab. “Mungkin saya tinggalkan kalau mandi atau makan saja, selebihnya saya membaca. Jadi seperti hafal semua isinya,” imbuh John sambil tertawa.
Bagi John, hal terpenting di hidupnya saat ini ialah bagaimana caranya untuk selalu mendekatkan diri dengan Tuhan. Ia merasa harus mengambil keputusan untuk tidak lagi mengejar nafsu duniawi, tetapi harus berbuat baik agar dapat menjadi bekal untuk hidup di kerajaan surgawi.
Salah satu upaya konkret yang ia lakukan saat ini ialah dengan menjaga kebersihan di seluruh area LP Permisan. Dulunya, LP itu terkenal sebagai tempat yang paling jorok, tetapi di tangan John Kei, LP itu kemudian berubah menjadi yang paling bersih di Nusakambangan. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved