Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Sebanyak 10 model melengak-lengkok dalam rangkain kereta bandara, Jakarta, Kamis (2/5) sore. Mereka memperagakan busana muslim berbahan tenun dan batik, berpadu dengan penutup kepala senada dengan warna kain.
Sebanyak empat gerbong kereta dipergunakan untuk peragaan busana. Tiap model berjalan di antara tempat duduk penumpang menyusuri tiap gerbong, dan kembali ke gerboang awal. Kereta yang bergoyang membuat para model nyaris jatuh berulang kali. Tak pelak mereka berpegangan pada kursi penumpang atau dinding gerbong dekat sambungan kereta.
Peragaan busana dalam kereta itu diselenggarakan Badan Amil Zakat (Baznas) bekerjasama dengan Railink untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan 2019. Ketua Baznas Prof Dr Bambang Sudibyo, mengatakan mereka memamerkan dua produk binaan Baznas yaitu batik dari Tuban dan kain tenun Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Semua dikerjakan para pembatik dan penenun mustahik atau penerima manfaat zakat.
Selama ini, katanya, Baznas telah memberdayakan para mustahik agar menjadi penenun yang lebih berdaya dan memiliki penghasilan yang bagus. Semua karya yang ditampilkan berbahan ecofriendly.
"Kami berharap program ini lebih memberdayakan para mustahik. Semoga ini bisa diperluas lagi untuk mempopulerkan Baznas dan menunjukan zakat bermanfaat mengangkat derajat kesejahteraan para mustahik," ujar Bambang Sudibyo.
Direktur Administrasi dan Keuangan Railink, Indah Suryandari mengapresiasi iniasiasi Baznaz untuk kali pertama melakukan fashion show di kereta bandara. Kegiatan itu pun sebagai kesempatan Railink memperkenalkan kereta bandara ke masyarakat dan mendukung upaya pemerintah perkenalkan transportasi publik.
"Kami juga mengapresiasi langkah penenun mustahik dari Ende dan Tuban. Selanjutnya kami membuka peluang bila ada event lain di kereta bandara. Dari baznas juga melakukan syiar tentang zakat pada saat fashion show," katanya.
Semua busana yang digunakan terlihat fashionable, pas untuk lebaran. Siti Aminah, pengrajin kain batik dari Tuban, mengatakan ia butuh waktu kurang lebih satu bulan untuk pembuatan kain.
"Jadi banyak pesanan dari ibu-ibu untuk seragam. Motif yang saya buat antara lain kedawung,"katanya.
Warsimah, pengrajin batik lainnya, mengaku membuat batik daun lumbu untuk peragaan busana itu. "Kami membuat dengan warna-warna alam. Pesanan baru satu atau dua karena masih tahap pelatihan, jadi marketnya belum banyak,"kata dia. (M-3)
Baca juga : Lala Hanafi Curi Perhatian di MUFFEST 2019
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved