Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
WAHYUDI Anggoro Hadi punya prinsip, politik uang itu haram. Ia merupakan Kepala Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, yang menjabat pada periode 2012-2018, dan terpilih kembali untuk periode 2018-2024. Sarjana Farmasi, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, itu, maju menjadi kepala desa karena ingin memberi kontribusi nyata bagi pembangunan desa.
Dia sadar jalan menjadi pemimpin bukan jalan yang mudah. Memimpin adalah menderita, tetapi juga memberi keteladanan. Demi mengubah mental aparat desa, Wahyudi kemudian memberi contoh nyata. Ia datang ke kantor paling awal dan pulang paling akhir. Ia juga sering membersihkan toilet musala kantor karena dari kegiatan itu ia ingin mereformasi birokrasi.
Perubahan pada sikap aparat desa pun kemudian terlihat setelah tiga tahun Wahyudi memimpin. Di samping memiliki komitmen untuk memberi pelayanan terbaik kepada warga, Wahyudi juga ingin meningkatkan kompetensi perangkat desa Panggungharjo. Oleh karena itu, sejak 2015 ia menugasbelajarkan tujuh orang perangkat desa untuk kuliah di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa ‘APMD’, Yogyakarta.
Demi menyelesaikan sejumlah persoalan yang dialami warga, Wahyudi juga membentuk sejumlah lembaga. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Panggung Lestari ialah lembaga pertama yang ia dirikan pada Maret 2013, menyusul kemudian Badan Pelaksana Jaring Pengaman Sosial (Bapel JPS), Lembaga Mediasi Desa (LMD), Lembaga Pengelola Desa Budaya Bumi Panggung, Lembaga Pengelola Sistem Informasi Desa, Sanggar Anak Desa, Dewan Masjid Desa, serta Forum Pengurangan Risiko Bencana, dan sejumlah lembaga desa lainnya.
Wahyudi juga memiliki Program Satu Rumah Satu Sarjana. Program ini memiliki berbagai macam fasilitas untuk warga, seperti asuransi pendidikan, beasiswa, bantuan pendidikan tunai, termasuk kerja sama dengan empat perguruan tinggi di Yogyakarta. Wahyudi mengatakan setiap anak di Panggungharjo akan diberikan fasilitas pendidikan agar dapat menyelesaikan jenjang pendidikan setinggi-tingginya.
Program lain yang Wahyudi bentuk ialah Kesehatan Semesta. Program ini memfasilitasi hak warga untuk memperoleh layanan kesehatan. "Ada beberapa instrumen yang berlaku di sini, misalnya, ibu-ibu hamil di Panggungharjo itu berhak mendapat layanan paripurna, yang terdiri atas tujuh kali pemeriksaan kehamilan, satu kali persalinan normal, dua kali pemeriksaan nifas, serta lima kali imunisasi untuk si bayi secara gratis. Semuanya gratis sebenarnya. Jadi, kalau ada ibu-ibu hamil di desa ini, ya tinggal datang saja, bisik-bisik ke Pak Lurah lalu bilang: ‘Pak saya hamil’. Begitu saja," tutur Wahyudi.
Dalam kepemimpinan Wahyudi, Desa Panggungharjo akhirnya mendapat sejumlah penghargaan baik di tingkat daerah maupun nasional, di antaranya Juara Nasional Lomba Keterpaduan Posyandu, PAUD, dan Bina Keluarga Balita 2013, dan Juara Nasional Lomba Desa 2014. (Gas/M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved