Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Monster Chapter II, Seniman Pramuhendra Ajak Menangkap Makna

Abdillah Marzuqi
25/3/2019 15:00
Monster Chapter II, Seniman Pramuhendra Ajak Menangkap Makna
Pameran The Monster Chapter II berlangsung sejak 22 Maret sampai 7 April 2019, di Galeri Nasional, Jakarta.(MI/Abdillah Marzuqi)

Pameran The Monster Chapter II: Momentum oleh seniman J Ariadhitya Pramuhendra hadir di Galeri Nasional Indonesia mulai Jumat (22/3). Tumbuh di lingkungan Katolik, karya Pramuhendra di pameran ini berkaitan dengan pengalaman masa kecil yang membentuk dirinya, dan juga sejarah peradaban Kristen yang tecermin dalam ekspresi seni rupa Barat.

Sebagai pameran tunggal terbesar dari sang seniman, The Monster Chapter II: Momentum akan dipamerkan di tiga area Galeri Nasional Indonesia yakni Gedung A, Gedung B, dan area luar. Pameran ini berlangsung hingga 7 April 2019.

Pameran bertajuk "The Monster" dengan karya yang sebagian besar menggunakan materi arang bertujuan untuk mengajak para pengunjung menangkap makna monster di bayangan dan imajinasi seorang anak, ketimbang cara penilaian sebagai orang dewasa. Sebagai seorang seniman, penjelajahan imajinasi dan gagasan kreatif Pramuhendra memang tak terpisahkan dari jejak iman dan pengalaman hidupnya saat masih di usia belia.

"Monster sering kali dianggap sebagai makhluk yang menakutkan, namun bagi saya istilah tersebut memiliki makna yang mendalam, sebagai kenangan yang terus membayangi dan sesuatu kekuatan dan kehebatan yang lebih besar dari diri saya sendiri," terang Pramuhendra.

Pameran ini juga merupakan suatu komitmen sang seniman untuk membela peran penting manusia dalam memenangkan perang di masa kini. Perang itu adalah pergulatan yang berlangsung secara mental, dan di dalam pikiran, ketika gagasan seseorang mampu memengaruhi setiap sikap dan tindakannya demi kebaikan.

Pameran kali ini adalah bagian dari Trilogi Pameran yang disebut Pramuhendra sebagai seri monster. Momentum adalah bagian kedua setelah pameran The Monster Chapter I: Memory dihelat pada 2018.

"Pameran Tunggal J. Ariadhitya Pramuhendra ini berbeda dibanding pameran seni rupa umumnya karena menunjukkan pentingnya mengeksplor area dan material lokus pameran, dalam hal ini Galeri Nasional Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa seorang seniman bisa menjadi liar dalam menjelajahi bidang seni rupa untuk diterjemahkan secara visual ke dalam karya-karya yang eksploratif, tidak dikungkung dimensi keruangan, serta mengusung kreativitas yang tak terbatas," tambah Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto.

Karya-karya yang disajikan dalam pameran ini mengingatkan pada alur sejarah pada lini masa sejak era Renaissance (sekitar abad ke-15 dan 16) hingga era kebudayaan yang disebut sebagai abad Pencerahan sekitar abad ke-17 dan 18. Para pengunjung bisa mengenali karya yang biasa ditemukan di rumah ibadah hingga lukisan yang bersifat individual.

"Karya-karya Pramuhendra ini memang bukan hanya soal narasi dan keterangan, melainkan lebih mengangkut cara penerimaan milik kita secara langsung dan personal. Soal hitam dan putih, atau gelap dan terang, hanyalah perantara bagi kita untuk menyambut gerak dan perubahan yang berlangsung di dalam semesta diri kita sendiri," jelas kurator pameran Rizki A. Zaelani.

Pramuhendra tumbuh di lingkungan keluarga Katolik yang menghargai sikap dan pandangan moral keagamaan dalam meraih makna hidup dan perjalanannya. Ayahnya adalah seorang guru fisika yang juga gemar menggambar, khususnya mengenai figur-figur suci dalam agama Katolik. Pameran bagian pertama dan kedua membawa serta gagasan tentang kedekatan diri Pramuhendra pada tema religi dalam ekspresi karyakaryanya. Gambar yang dipilih Pramuhendra, tentu saja, berkaitan dengan sejarah peradaban Kristen dan Katolik.

Selain pameran karya, Pramuhendra juga berkolaborasi dengan ArtDept ID untuk cenderamata ekslusif. Dengan tema The Monster, cenderamata tersebut dapat didapatkan di Artshop Galeri Nasional Indonesia selama pameran berlangsung. (M-2)

BACA JUGA: Seniman Yogyakarta Berburu Plastik



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik