Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Bekraf Boyong Dangdut ke Texas

Tosiani
26/2/2019 20:09
Bekraf Boyong Dangdut ke Texas
(MI/Tosiani)

Sejumlah start up dan pelaku ekonomi kreatif terpilih menjadi delegasi Indonesia pada rangkaian Archipelageek 2019 di Amerika Serikat (AS). Mereka akan menembus pasar global melalui Festival South by Southwest (SXSW) 2019 di Austin, Texas pada 10-17 Maret, serta Game Connection America (GCA) di San Fransisco, California, 18-21 Maret mendatang.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan, dukungan Bekraf pada para pegiat ekonomi kreatif sudah sejak awal. Tidak semua start up dikirimkan untuk pameran, harus dipilih melalui kurasi oleh para kurator handal. Mereka yang ikut serta pun harus melaporkan efek dari kunjungan mereka kesana. Triawan ingin bisnis mereka terus berkembang agar bisa meningkatkan kontribusi ekspor, dan ikut festival-festival bergengsi.

"Penampilan kita jangan seadanya agar Indonesia dilihat sebagai negara yang sudah maju," ucapnya saat jumpa pers di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (26/2).

Triawan berharap, mudah-mudahan ke depan Bekraf dipercaya mengelola anggaran yang lebih besar, sehingga lebih banyak pelaku ekonomi kreatif yang bisa dikirim ke pameran mancanegara.

Head of Committee Archipelageek, Andi Sadha, mengatakan telah lahir banyak archipelageek yang mendapat pengakuan di tingkat dunia. Mereka yang akan mewakili Indonesia di pameran telah melalui proses kurasi oleh para ahli. Ada sederet start up yang akan berangkat, yakni Ars, MTarget, Nodeflux, TeleCTG, Noore Sport Hijab, Dicoding, Knock Percussion, Program Hello Dangdut, dan musisi Dhira Bongs.

"Harapannya, mereka akan menjadikan Indonesia sebagai negara eksportir ekonomi kreatif dunia. Ini kali ketiga kami mengikuti SXSW, festival konvergensi terbesar dunia," ujarnya.

Anggota Steering Committee Hello Dangdut, David Tarigan, mengemukakan timnya akan membuat semacam mini disco untuk memperkenalkan musik dangdut di Negeri Paman Sam. "Wujudnya seperti sebuah box tetapi orang bisa masuk ke dalam, seperti mini disco. Bisa dua orang di dalam. Di sana tidak hanya ada lagu, tetapi juga ada visual semacam interaktif. Jadi melihat seperti apa dangdut di Indonesia," terang David seperti dikutip dari Antara.

Kemudian, karena masih fase pertama, David memastikan tidak menghadirkan performa live musisi dangdut. "Mungkin tahun depan," harapnya.

Sementara itu, Deputi Akses Jaringan dan Permodalan Asosiasi Game Indonesia (AGI), Cipto Adiguno, mengatakan, pihaknya juga telah menyeleksi pelaku industri game menjadi delegasi untuk CGA 2019, yakni Agate, Wisageni, GameLevelOne,Masshive, Megaxus, CIAYO Games, Arsanesia, Gamechanger, SEMISOFT, dan Everidea. "GCA menjadi sarana pengembangan bisnis paling efektif bagi industri game," ujar dia. (M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya