Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Trik Mental untuk Jadi Jutawan

Irana Shalindra
29/1/2019 11:05
Trik Mental untuk Jadi Jutawan
(Ist -- blog themoneyhabit.org)

TIDAK sedikit orang yang berkeinginan hidup lebih hemat sebagai resolusi tahun baru ini. Namun, kadang-kadang godaan untuk hal 'remeh' seperti ngopi di kafe favorit, membeli makan siang ketimbang membawa bekal, dan semacamnya, tak terelakkan. Alhasil, uang yang harusnya bisa kita hemat untuk kemudian ditabung atau bahkan diinvestasikan, melayang begitu saja.

Nah, dua orang milenial berikut ini punya tips untuk berhemat, dan bagaimana penghematan yang mereka lakukan menjadikan mereka jutawan.

Dilansir CNBC, setelah tujuh tahun bekerja di dunia korporasi, seorang milenial yang berbasis di New York City mampu menghimpun tabungan hingga U$2,25 juta (sekitar Rp31,6 miliar). Jumlah itu cukup baginya untuk keluar dari pekerjaannya dan hidup nyaman di usia 28.

Dia menggunakan nama pena JP Livingston di blognya The Money Habit, tempat ia membahas perjalanannya menuju kemandirian finansial dan apa yang sebenarnya diperlukan untuk membangun kekayaan.

Livingston memang menghasilkan banyak uang ketika dia bekerja: enam angka digit --dalam dollar ya-- per tahun pada akhir kariernya. Meski demian, ia konsisten untuk melakukan berbagai strategi untuk menghemat besar selama bertahun-tahun, seperti melacak pengeluarannya dan mengotomatiskan potongan gaji untuk tabungannya.

Ada satu trik mental yang membuat perbedaan terbesar, ujarnya kepada CNBC, yaitu berpikir tentang pengeluaran kita dalam hal biaya per jam.

"Untuk mencapai penghematan secara besar-besaran, mulailah melihat pembelian Anda dalam satuan waktu Anda, bukan uang," katanya.

"Jadi, alih-alih mengatakan iPhone baru harganya US$800, Anda bisa membuat perbandingan dengan membandingkan harganya dengan jam kerja Anda. Misalnya, harga iPhone tersebut setara dengan 60 jam kerja, atau satu setengah minggu dari hidup Anda."

Berpikir seperti itu, lanjutnya, membantu Anda benar-benar memahami pertukaran. "Cara ini bagus untuk pembelian besar," kata Livingston. "Untuk membeli rumah dengan kamar tidur tambahan atau yang lebih bagus mungkin menghabiskan biaya US$50.000 atau US$100.000. Apakah itu layak dengan bekerja tiga tahun ekstra bagi Anda?"

Ia mengatakan, trik mental itu pertama kali dia pelajari dari buku karya Vicki Robin dan Joe Dominguez, Your Money or Your Life. Buku klasik soal keuangan pribadi itu juga diikuti jutawan muda lain, termasuk Grant Sabatier, 34, yang menyebutnya sebagai "buku terbaik tentang uang. Titik."

Sabatier, yang berangkat dari US$2 di rekening banknya menjadi US$1 juta dalam lima tahun, mengatakan buku tersebut memiliki efek yang sama pada dirinya: Pada akhirnya, itu mengubah hubungannya dengan uang dan cara pandangnya terhadap pengeluaran dan tabungan. "Premisnya adalah Anda menukar waktu Anda dengan uang," tuturnya.

"Dan ketika kamu mulai memikirkan berapa jam hidupmu untuk menabung uang untuk membeli sesuatu, kamu benar-benar mulai berpikir dua kali tentang pembelianmu."

Misalnya, "Katakan saya bekerja delapan jam sehari, dan setelah pajak, saya menghasilkan US$10 per jam. Artinya, saya mendapat US$80 sehari. Lalu, saya ingin makan malam yang menyenangkan di akhir pekan, dan harganya US$80. Itu berarti saya menghabiskan sepanjang hari bekerja untuk satu kali makan tersebut."

"Dan kemudian Anda mulai berpikir tentang pembelian yang bahkan lebih besar, seperti TV seharga US$1.000, dan Anda berpikir, 'Berapa banyak waktu hidup saya yang saya tukar untuk ini? Apakah itu sepadan?'" (M-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya